:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kadar vitamin d pada anak epilepsi yang menggunakan antikonvulsan jangka panjang = Vitamin d level in epileptic children with long term anticonvulsant therapy / Fathy Zuandi Pohan

Pohan, Fathy Zuandi; Aryono Hendarto, supervisor; Hartono Gunardi, supervisor; Hartono Gunardi, supervisor; Partini P. Trihono, examiner; Rismala Dewi, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

ABSTRAK
Latar belakang. Penggunaan antikonvulsan jangka panjang, terutama golongan
penginduksi enzim, berkaitan dengan penurunan kadar 25-hidroksivitamin D
(25[OH]D) dan peningkatan prevalens defisiensi vitamin D. Namun demikian,
hasil yang tidak konsisten ditunjukkan pada penggunaan antikonvulsan nonpenginduksi
enzim seperti asam valproat. Sampai saat ini belum ada penelitian di
Indonesia yang melihat hubungan penggunaan antikonvulsan jangka panjang
dengan kadar 25(OH)D.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar 25(OH)D dan prevalens
defisiensi/insufisiensi vitamin D pada anak epilepsi yang menggunakan
antikonvulsan jangka panjang serta faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode. Penelitian potong lintang di dua poliklinik neurologi anak di Jakarta
pada bulan Maret hingga Juni 2013 pada anak epilepsi usia 6 – 11 tahun yang
menggunakan asam valproat, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, atau
okskarbazepin, baik tunggal maupun kombinasi, selama 1 tahun atau lebih.
Penelitian menggunakan kontrol matching usia dan jenis kelamin. Pemeriksaan
kadar 25(OH)D menggunakan metode enzyme immunoassay.
Hasil. Terdapat 31 subjek epilepsi dan 31 kontrol dengan rerata usia 9,1 (SD 1,8)
tahun. Sebagian besar subjek menggunakan asam valproat (25/31) dan diberikan
monoterapi (21/31). Rerata lama pemakaian antikonvulsan adalah 41,9 (SD 20)
bulan. Rerata kadar 25(OH)D subjek epilepsi adalah 41,1 (SD 16) ng/mL, lebih
rendah dibanding kontrol dengan selisih 9,7 ng/mL (IK95% 1,6 sampai 17,9).
Tidak ditemukan defisiensi vitamin D pada kedua kelompok. Prevalens
insufisiensi vitamin D pada subjek epilepsi lebih besar dibanding kontrol (12/31
vs 4/31; p=0,020). Berdasarkan analisis multivariat, tidak ada faktor yang
memengaruhi penurunan kadar 25(OH)D pada anak epilepsi yang menggunakan
antikonvulsan jangka panjang.
Simpulan. Kadar vitamin D pada anak epilepsi yang menggunakan antikonvulsan
jangka panjang lebih rendah dibanding dengan kontrol namun tidak sampai
menyebabkan defisiensi vitamin D.

ABSTRACT
Background. Long-term anticonvulsants therapy, especially the enzyme inducer,
are associated with low level of 25-hidroxyvitamin D (25[OH]D) and high
prevalence of vitamin D deficiency. However, studies had showed inconsistent
results on long-term usage of non-enzyme inducer anticonvulsant such as valproic
acid. Until now, there is no study ever conducted in Indonesia to evaluate the
association between long-term usage of anticonvulsant with 25(OH)D level.
Objectives. To investigate 25(OH)D level and the prevalence of vitamin D
deficiency/insufficiency in epileptic children who are using long-term
anticonvulsant and to describe the associated factors.
Method. This was a cross-sectional study conducted at two pediatric outpatient
neurology clinics in Jakarta, between March to June 2013. Subjects were epileptic
children, aged 6 – 11 years old who had been using valproic acid, carbamazepine,
phenobarbital, phenytoin, or oxcarbazepine, as single or combination therapy, for
1 year or more. We performed a matched control for age and sex. The 25(OH)D
level was measured with enzyme immunoassay method.
Results. There were 31 epileptic children and 31 controls. The mean age was 9,1
(SD 1.8) years old. Most of the subjects were treated with valproic acid (25/31)
and administered as monotherapy (21/31). The mean duration of anticonvulsant
consumption was 41.9 (SD 20) months. The mean 25(OH)D level of epileptic
children was 41.1 (SD 16) ng/mL, lower than control with difference 9.7 ng/mL
(95% CI 1.6 to 17.9). There was no vitamin D deficiency found in this study. The
prevalence of vitamin D insufficiency in epileptic children was higher than control
(12/31 vs 4/31; p=0,020). Based on the multivariate analysis, no identified risk
factors were associated with low level of 25(OH)D in epileptic children with longterm
anticonvulsant therapy.
Conclusion. Vitamin D level in epileptic children with long-term anticonvulsant
therapy is lower than control but none have vitamin D deficiency.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Pdf Fathy Zuandi Pohan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xv, 78 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20350082