ABSTRAK Latar belakang :Patient-based teaching merupakan komponen yang sangat penting dalampendidikan kedokteran. Salah satu metode pengajaran patient based teaching,yakni bedside teaching (BST) merupakan cara yang paling efektif untukmempelajari keterampilan klinis dan komunikasi. Penelitian ini ingin menggalisecara mendalam proses pelaksanaan BST dan mengidentifikasi hambatanpelaksanaannya di beberapa rumah sakit pendidikan FK Unisba.Metode :Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan rancanganstudi kasus. Pada penelitian ini kasus yang diangkat adalah metode pengajaranBST yang dilaksanakan di 3 wahana pendidikan (RSUD Al Ihsan, RS Al Islamdan RS Muhamadyah Bandung). Data diambil dengan wawancara mendalam,focus group discussion, observasi dan studi dokumentasi, kemudian dianalisismelalui tiga tahapan yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulanatau verifikasi. Uji kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi teknik, sumber,member check dan studi dokumentasi.Hasil:Pelaksanaan BST yang kurang optimal disebabkan oleh berbagai faktor yaitudosen klinik, peserta didik, pasien serta sarana penunjang pembelajaran. Faktoryang teridentifikasi pada dosen klinik yaitu kurangnya waktu yang dialokasikandosen klinik serta kurangnya pemahaman dosen klinik akan metode BST danperannya sebagai role model. Faktor peserta didik yaitu kurangnya persiapan padametode BST, serta jumlah dan pengaturan peserta didik yang sering overload dibeberapa wahana pendidikan. Faktor Pasien adalah variasi kasus pasien yangkurang dibeberapa wahana pendidikan serta keengganan pasien untuk ikut sertadalam pembelajaran. Sarana penunjang pembelajaran berupa modul klinik yangmemuat sasaran dan tujuan pembelajaran dengan jelas belum dimiliki institusi danruangan penunjang BST yang nyaman agar pelaksaanaan BST menyenangkanbelum ada.Kesimpulan:Faktor-faktor yang telah teridentifikasi pada studi kualitatif ini menjadi parameterpada monitoring dan evaluasi program sehingga memudahkan institusi pendidikanmelakukan intervensi pada hambatan yang ada. ABSTRACT Introduction:Patient-based teaching is a very important component in medical education.Bedside teaching (BST), one of the methods in patient based teaching is the mosteffective way to learn clinical skills and communication. This research was doneto explore in depth process of BST implementation and also to identify itsimplementation barriers in several teaching hospital of Unisba Medical SchoolMethods:Qualitative research with case study design was used for this research. Study casetheme used is BST teaching methods implemented in three teaching hospitals (AlIhsan Hospital, Al Islam Hospital, and Muhamadyah Hospital Bandung. Datawere taken using in-depth interviews, focus group discussions, observation, anddocumentation studies, and then followed by analysis through three stagesincluding data reduction, data presentation, and conclusions or verification.Credibility of the data was tested using triangulation techniques, sources, memberchecks and documentation studies.Results:Less than optimal BST Implementation was due to various factors, clinicalteachers, students, patients and also learning support facilities. Factors identifiedin the clinical teachers are lack of time allotted and lack clinical teachersunderstanding about BST method and its role as a role model. Factors identified inthe students are lack of preparations about BST method, and also lack of numbersand arrangements of students whose often overload on some teaching hospitals.Factors identified in the patients are less variation of patients in some cases ofteaching hospital and patients reluctance to participate in BST learning. Means oflearning support in the form of modules containing learning outcomes andobjectives clearly not owned by institutions and also comfortable roomssupporting BST in order to implement BST in a more gratifying way is yet exist.Conclussion:Factors which have been identified in this qualitative study is becomingparameters on monitoring and program evaluation therefore, making it easier foreducational institutions to intervene on the existing barriers. |