ABSTRAK Wax merupakan masalah yang potensial terjadi di industri minyak bumi.Pendekatan termodinamika digunakan untuk mengetahui apakah wax dapatterbentuk, dan berapa banyak potensi wax terbentuk pada suatu kondisi tertentu.Model Coutinho diaplikasikan terhadap dua laruran wax buatan dan sembilanminyak bumi dari berbagai lapangan di Indonesia. Input dari model tersebutadalah komposisi n-alkana C20+ yang diperoleh dari kromatografi gas. DataWAT dan pembentukan wax diperoleh dari pengukuran differential scanningcalorimetry (DSC).Model Coutinho dapat diterapkan secara penuh pada minyak ringan hinggasedang. Minyak berat dengan MW lebih dari 318 gram/mol memilikipseudokomponen non-wax setara dengan C21 atau lebih. Model menghitungpseudokomponen yang demikian sebagai salah satu komponen wax. Hasilpemodelan menunjukkan nilai WAT dengan presisi average absolute deviation(AAD) sebesar 2,44°C terhadap data DSC. Untuk minyak ringan hingga sedang,pemodelan dapat memprediksi dengan baik presipitasi wax sepanjang temperaturdengan AAD rata-rata 8,2%. ABSTRACT Wax is a potential problem that occurs in the petroleum industry. Thermodynamicapproach is used to determine whether the wax can be formed, and how muchwax potentially formed at a certain condition. Coutinho model was applied tovarious Indonesia crude oils. Input of the model is the composition of C20+ nalkanesobtained from gas chromatography. Wax precipitation data obtained fromdifferential scanning Calorimetry (DSC) measurement.Coutinho Model can be applied to predict wax precipitation in light andintermediate crude oil. Heavy crude oils having MW heavier than 318 gram/molgave single non-wax pseudocomponent as C21 or greater. The model calculatesuch pseudocomponent as another wax component. For all range of crude oilstudied, the WAT obtained from model had AAD precision as 2,44°C comparedto that of DSC. For light to intermediate crude oil, the model could predict waxprecipitation along the temperature range with AAD value of 8.2% compared toDSC data. |