ABSTRAK Latar Belakang:Terapi ARV pada ODHA diharapkan dapat menurunkan angka kematian dankesakitan serta menekan penularan HIV. Untuk mencapai tujuan MDG’s tahun 2015,diharapkan 90% ODHA sudah mendapatkan terapi ARV secara teratur. RSUD ArifinAchmad Pekanbaru telah memberikan terapi ARV sejak tahun 2004 tetapi belumpernah diteliti pengaruh ARV terhadap survival pasiennya.Metode :Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif dengan 319 sampel dandilakukan selama Mei-Juni 2013. Data penelitian diperoleh melalui data rekam medisRS. Data dianalisis dengan menggunakan analisis survival metode Kaplan-Meier dandilanjutkan dengan analisis multivariateHasil:Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memakan ARV secara teraturmemiliki survival yang lebih baik. Pasien yang tidak memakan ARV atau memakanARV tetapi tidak teratur, memiliki risiko kematian sebesar 42,5 kali lebih besar jikadibandingkan dengan pasien yang memakam ARV secara teratur. (p=0,01, 95%CI:13-138). Jumlah kematian selama pengamatan hanya 5,8% pada kelompok yangteratur memakan ARV, sedangkan pada kelompok yang tidak mencapai 28%. Faktorlain yang turut meningkatkan survival adalah jumlah CD4 pada awal pengobatan>100 sel/mm³(p=0,01, HR=4,39, 95% CI(1,8-10,5). Walaupun kurang bermaknasecara statistik, perlu mempertimbangkan pemberian ARV pada stadium klinis awalsebagai faktor yang turut meningkatkan survival ODHA mengingat stadium klinisdapat diperiksa di semua layanan kesehatan. (p=0,07, HR=2.3, 95%CI 0,9-5.6).Faktor pendidikan secara statistik juga bermakna membedakan survival pasien.Dalam penelitian ini stadium klinis dibuktikan sebagai confounding.Hal yang disarankan adalah meningkatkan cakupan penemuan dan tatalaksanadini kasus HIV/AIDS dengan melakukan pelacakan pada semua kasus mangkir,meningkatkan kepatuhan memakan ARV dan mengupayakan pendampingan kasussecara maksimal. ABSTRACT Background:ARV for HIV or AIDS patients is a hope to reduce the mortality, morbidityand to prevent the transmissions. To achieve the MDG the minister of health need tocover 90% AIDS people with ARV adherently. RSUD Arifin Achmad Pekanbaruhave giving the therapy for AIDS patients since 2004, but have never studied thesurvival analysis and another factors that contribute to yet.Method:This study is a cohort retrospective design, with 319 samples. Take place inArifin Achmad Hospital Of Pekanbaru, Riau Province in May-June 2013. Theresource are medical record of HIV/AIDS patiens in VCT clinic. Was analyse byKaplan-Meier survival analysis and then for further use multivariate analyses.Result:The study show that the survival of patiens who take ARV adherently ishigher than the other one. The patients who no used ARV adherently will havemortality rate 42,5 times than the patients that used ARV addherently. (p=0,01,95%CI: 13-138). The deaths amount only 5,8% on the adherently ARV patients, butat another side, the deaths amount increase by 28%. Another factor that contribute toincrease the survival are CD4 amounts at the beginning of therapy that >100sel/mm³(p=0,01, HR=4,39, 95% CI(1,8-10,5). We need to consider the clinical ofAIDS stadium as one of factor that contribute to increase the survival too if use ARVat the beginner of clinical stadium. (p=0,07, HR=2.3, 95%CI 0,9-5.6). The educationslevel has the value statistically to distinguish the survival. In this study, the clinicalstadium is a confounder.We sugest to improve the early detection and prompt treatment by trackingthe lost of follow up patients, increase the adherent of ARV and by mentoringor”buddy” programe for all HIV cases. |