Keterbatasan tanah dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang menghuninya harus ditangani dengan optimal agar fungsi tanah tetap dapat memakmurkan. Namun, dalam perkembangannya jumlah tanah terlantar semakin meningkat setiap tahunnya. Penelitian Persebaran Tanah Terlantar dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pola persebaran tanah terlantar di Kabupaten Sukabumi dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya pola persebaran tanah terlantar di Kabupaten Sukabumi. Batasan konsep tanah terlantar berupa sebidang fisik tanah yang tidak digunakan sesuai dengan peruntukan tanahnya. Analisa keruangan dilaksanakan dengan menggabungkan Peta Peruntukan Tanah dengan Peta Penggunaan Tanah untuk mendapatkan ketidaksesuaian antara kawasan peruntukan dengan penggunaan tanah atau tanah terlantar. Setelah didapatkan pola persebaran tanah terlantar, selanjutnya dilakukan analisa spasial dan statistik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pola persebaran tanah terlantar dilihat dari faktor kependudukan, aksesibilitas dan penguasaan tanah. Hasil penelitian menyimpulkan tanah terlantar di Kabupaten Sukabumi mempunyai pola mengelompok, mengarah ke wilayah tenggara mendekati perbatasan dengan Kabupaten Cianjur, yakni pada bentuk wilayah bergunung atau kemiringan lereng curam, jenis tanah yang peka terhadap erosi, dan curah hujan yang tinggi. Variabel yang paling besar hingga yang yang paling kecil pengaruhnya terhadap pola persebaran tanah terlantar secara berurutan adalah jarak ke ibukota kabupaten, pertumbuhan penduduk, profesi konstruksi, profesi pertanian, kepadatan penduduk, dan penguasaan tanah Negara dikuasai. The people growth makes the limitation of the availability of lands. Thus, lands have to be managed optimally so the function of land to give the prosperity of people could be achieved. This research about the distribution of idle land was held in Kabupaten Sukabumi, West Java Province. The aim of the research is to know the distribution pattern of idle lands and analyze factors that effect to create distribution pattern of idle land. The limitation concept of idle land was a parcel of land that was not utilized according to its allocation. Spatial analyzation was used to integrate land allocation map with land use map to get incompability between the use and the allocation of land or idle land. After we got the pettern of idle land distribution, it was analyzed by using spatial analyzation and statistic to get factors that influenced the creation of idle lands from demography, accessibility and land tenure. The result of research showed that idle land in Sukabumi had an agglomerate pattern, approaching to southeastern area to boundary of Kabupaten Cianjur wich was mountainous area or steep slopes, lands on those areas were sensitive to erosion, and high rainfall. The most influenced variables to the less ones for the distribution pattern of idle lands sequentially were the distance to the capital of kabupaten, population growth, constructions occupation, agriculture occupation, population density and state land tenurship. |