Kajian tingkat keberhasilan penyelenggaraan penerbangan perintis di Wilayah Nusa Tenggara Timur = Study level of success of pioneer flight in the East Nusa Tenggara Region / Sherly Selvianita
Sherly Selvianita;
Heddy Rohandi Agah, supervisor; R. Jachrizal Sumabrata, supervisor; Tri Tjahjono, examiner; Tangkudung, Ellen Sophie Wulan, examiner; Alan Marino, supervisor
([Publisher not identified]
, 2013)
|
ABSTRAK Penyelenggaraan penerbangan perintis di Indonesia berkembang sesuai denganprogram prioritas pemerintah dalam mengembangkan konektivitas wilayah diIndonesia. Tujuan pengembangan penerbangan perintis adalah mendorongpertumbuhan perekonomian setempat dengan membuka akses lebih luas.Penelitian ini membahas perkembangan penerbangan perintis di wilayah NusaTenggara Timur, dengan mengkaji pengaruhya terhadap rute penerbangan danpendapatan domestic regional bruto, serta potensinya untuk dikembangkanmenjadi penerbangan komersil. Tujuh rute penerbangan dianalisis dengan titikpusatnya di bandara Kupang. Hasil penelitian menyatakan bahwa pdrb dan jumlahrute memberi pengaruh nyata terhadap keberhasilan penyelengaraan perintis,sedang jumlah penduduk diwilayah yang dilayani bukan merupakan faktorpendukung. Terhadap fungsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi hanyatiga rute penerbangan yang peran dari penyelenggaraan penerbangan perintis yaituBandara Haliwen di Kabupaten Belu Atambua, Bandara H Aroeoesman diKabupaten Ende dan Bandara Umbu Mehang Kunda di Kabupaten Sumba TimurBerdasarkan tingkat keterisianya (occupancy rate) menunjukan nilai lebih kecildari 50% untuk seluruh rute penerbangan, kecuali untuk rute Kupang-Sabu (pp). ABSTRACT Implementation of Indonesian aviation pioneer in developing in accordance with thegovernment's priority programs in developing connectivity in Indonesian territory. Thepurpose is to encourage the development of aviation pioneer growth of the local economyby opening wider access. This study discusses the development of the aviation pioneer inthe area of East Nusa Tenggara, with pengaruhya assess the cost and the regional grossdomestic income, as well as its potential to be developed into a commercial flight. Sevenflights were analyzed with the center point at Kupang airport. The study states that theGDP and the number of these had a significant effect on the success of the organizationof the pioneer, being the number of residents in the area which served not a contributingfactor. To function as a driver of economic growth in just three routes that the role oforganizing the aviation pioneer Haliwen These Atambua in Belu district, H Aroeoesmanairport in Ende and Umbu Mehang Kunda Airport in East Sumba. Based occupancy rateindicates the value is smaller than 50% for the entire route flight, except for the Kupang-Sabu(pp). |
![]()
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xix, 119 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20350531 |