Pemerintah telah mengeluarkan peraturan cukai tembakau dalam rangka meningkatkan penerimaan negara di sektor pajak. Peraturan ini mengatur pengenaan tarif cukai tembakau berdasarkan harga jual eceran. Pemerintah memberlakukan peraturan ini untuk mendapatkan target penerimaan negara dalam jangka waktu tertentu. Peraturan ini dibuat sebagai pertimbangan bahwa produksi dan konsumsi produk tembakau potensi untuk menjadi salah satu penerimaan negara di sektor pajak. Produk tembakau yang memberikan kontribusi besar bagi penerimaan negara adalah rokok kretek mesin (SKM), rokok kretek tangan (SKT) dan sigaret putih mesin (SPM). Produk-produk yang dibuat oleh manufaktur manufaktur besar, menengah, dan kecil. Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan dalam menyusun sebuah peraturan cukai: tarif, harga jual eceran, dan pendapatan per kapita. Regulasi cukai pemerintah terutama pada produk tembakau bertujuan untuk menjamin perlindungan penerimaan cukai tembakau, untuk mengontrol dan membatasi konsumsi tembakau, menciptakan keadilan, untuk membangun keadaan usaha yang sehat, dan untuk mengembangkan seluruh produsen tembakau. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang timbul sebagai akibat dari regulasi cukai dan harga jual eceran didasarkan pada produk tembakau dan skala produksi industri rokok. Analisis ini secara khusus ditujukan untuk menentukan dampak pengenaan tarif cukai tembakau di SKT, SKM, SPM dan konsumsi rokok, untuk menentukan apakah pengaruh tarif, harga dan variabel pendapatan SKT, SKM, SPM dan konsumsi rokok memiliki kepekaan sama, dan untuk menentukan apakah harga dan pendapatan mempengaruhi SKT, SKM, SPM dan konsumsi rokok. Analisis dilakukan dengan menggabungkan time series dan data cross sectional atau dengan menggunakan metode pooled data. Hasilnya ditemukan bahwa ada perbedaan pengaruh atau efek variabel bebas antara jenis rokok dan permintaan rokok. Pola konsumsi rokok masyarakat dipengaruhi oleh harga rokok dan variabel penghasilan. Analisis juga diperoleh bahwa permintaan SKT, SKM, dan rokok SPM adalah inelastis. Oleh karena itu, mengingat bahwa penerimaan negara dari cukai rokok cukup besar, peraturan pemerintah dalam menetapkan suku cukai harus memperhatikan pada perubahan pola konsumsi rokok masyarakat serta pada kelangsungan produksi rokok. The government has issued an excise regulation on tobacco in order to raise state revenue in tax sector. The regulation arranges the imposition of tobacco excise rates based on the retail selling price. The government imposed this regulation to obtain state revenue targets within certain period. The regulation was made as a consideration that the production and consumption of tobacco products is potential to be one of state revenues in tax sector. The tobacco products that give big contribution for state revenue are machine-packaged cigarettes (SKM), hand-packaged cigarettes (SKT) and machine-packaged white cigarettes (SPM). Those products are produced by big, middle, small cigarette manufactures. There are three aspects that have to be considered in composing an excise regulation: tariff, retail selling price, and salary. The government excise regulation especially on tobacco products is aimed to guarantee the protection of tobacco excise revenue, to control and limit tobacco consumption, to create fairness, to build fair business circumstance, and to develop entire tobacco manufacturers. The aim of this thesis is to answer the problems that arise as a result of the excise regulation and the retail selling price based on tobacco products and cigarette industrial production scale. The analysis is specifically aimed to determine the impacts of the imposition of tobacco excise rates in SKT, SKM, and SPM cigarette consumption, to determine whether the effect of tariff, price and income variable on SKT, SKM, and SPM cigarette consumption have the same sensitivity, and to determine whether price and income affect SKT, SKM, and SPM cigarette consumption. The analysis was done by combining time series and cross sectional data or by using pooled data method. The result found that there were distinction effects or independent variable effects between cigarette types and cigarette demand. Society pattern of cigarette consumption was affected by cigarette prices and income variable. The analysis also obtained that the demand of SKT, SKM, and SPM cigarettes was inelastic. Therefore, considering that the state revenue from cigarette excise tax is big enough, the government regulation in setting excise rates should concern on the changing pattern of society cigarette consumption as well as on the sustainability of the cigarette production. |