:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Makna aspektual pola verba + “Teiru” (ている) dalam manga “Ebiten” berdasarkan klasifikasi Tadashi Fujii = Aspectual interpretations of the verb + “Teiru” (ている) form in the manga “Ebiten” by Tadashi Fujii’s classification

Amir Waarid; Lea Santiar, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Makalah ini memuat analisis mengenai perbedaan makna aspektual yang terdapat pada kategorisasi penggunaan verba berpola -teiru (ている) dalam bahasa Jepang berdasarkan klasifikasi Tadashi Fujii (1966) dalam ‘“Doushi + Te Iru” no Imi’ yang mengelompokkan makna aspektual pola -teiru menjadi 6 jenis. Permasalahan dalam makalah ini berpusat pada pembedaan makna aspektual pola -teiru yang satu dengan yang lainnya, dengan tujuan menarik garis pemisah antara keenam pemaknaan tersebut. Makalah ini ditulis secara deskriptif analitik dengan menggunakan data yang diambil dari manga yang berjudul “Ebiten: Kouritsu Ebisugawa Koukou Tenmonbu” karya Sukaji. Penulis menemukan bahwa beberapa klasifikasi yang dikemukakan Fujii memiliki kerancuan, seperti kategori hasil (resulting state) dan pengalaman (experience) yang pembeda utamanya adalah keterangan waktu seperti ima dan genzai (sekarang), serta kategori keadaan (state) yang verbanya tidak lazim digunakan dalam bentuk imperfektif dengan menggunakan pola -u atau -ru. Penulis berpendapat bahwa demi menghilangkan ambiguitas, kategori hasil dan pengalaman sebaiknya digabung, dan kategori keadaan sebaiknya dihapus. Berbeda dengan Tatsuroh Yamazaki (1989) yang menyusun ulang kategorisasi Fujii menjadi tiga kelompok, penulis merasa bahwa kategori durasi (duration) masih merupakan klasifikasi sah yang dapat diberi garis pemisah.

This paper analyzes the different aspectual interpretations between various categories of the verb + “teiru” (ている) form in the Japanese language, based on Tadashi Fujii’s ‘“Doushi + Te Iru” no Imi’ (1966), which divides the interpretations into six categories. This paper focuses on differentiating the various aspectual interpretations of the -teiru form, while aiming to draw a dividing line between the six kinds of interpretations. The construction of this paper employed the descriptive analytical method, basing its analyses on data extracted from a manga titled “Ebiten: Kouritsu Ebisugawa Koukou Tenmonbu” by Sukaji. I find that some of the classes proposed by Fujii are ambiguous; for example, “resulting state” and “experience” are mainly differentiated by the use of adverbs such as ima and genzai (now), and verbs under the “state” class are not normally used in the -u or -ru imperfective form. Therefore, I argue that, to repulse ambiguity, it is necessary to merge the “resulting state” and “experience” classes while abolishing the “state” class; however, I still consider “duration” a valid class, thereby differing my view from Tatsuroh Yamazaki’s reclassification (1989) of Fujii’s theory into three classes.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Amir Waarid.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : 23 hlm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-Pdf 11-23-32531795 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20352099