Penyakit menular di Indonesia masih menjadi masalah. Sampai dengan tahun 2009 Indonesia merupakan negara dengan kasus DBD tertinggi di asia tenggara. Indonesia juga merupakan daerah endemis Malaria. Faktor lingkungan merupakan penyebab terbesar dari kejadian penyakit tersebut. Kejadian penyakit di sekolah akibat lingkungan cukup tinggi, berdasarkan SP3 (sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas) di Purwakarta, penderita ISPA di sekolah sebanyak 1406 siswa. Pada tahun 2004 di Indonesia terjadi 152 KLB makanan, pada 2005 terjadi 184 KLB keracunan makanan. Di kabupaten Tangerang, pada 159 SD tercatat 37,1 % makanan mengandung E.coli. Diketahui bahwa 93,1% kondisi pengelolaan sampahnya tidak memenuhi syarat, 75,5% SAB tidak memenuhi syarat dan 86,2 % pengelolaan limbahnya buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat sarana sanitasi dasar pada sekolah-sekolah di Kota Tembilahan Kab. Indragiri Hilir. Provinsi Riau. Desain penelitian dengan menggunakan Deskriptif Operasional berdasarkan data primer yang di dapat melalui observasi dengan instrumen checklist. Variabel yang di amati meliputi; sarana air bersih, pengelolaan sampah, pengelolaan tinja dan saluran pembuangan air limbah. Hasil penelitian menunjukkan sarana sarana air bersih di SD kota Tembilahan sudah cukup baik, tetapi kualitas air bersig masih buruk. Pengelolaan sampah sudah baik hanya pelaksanaan yang masih kurang baik. Sarana pembuangan tinja cukup baik, namun tidak semua sekolah memiliki sarana pendukungnya seperti westafel dan septictank, kondisi jamban juga kotor. Sarana saluran pembuangan air limbah sangat buruk. Infecting disease in Indonesia had been crucial problem until 2009. Indonesia has the highest rate in DHF cases inthe South East Asia and becomes endemic place for Malaria. Enviroment factor is the greatest cause for that disease, especially in many schools in Indonesia. Based onthe result SP3 (?sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas?) at Purwakarta, Acute Respiratory Infection patients as much as 1406 patients. On 2004 in Indonesia, Outbreak incident by food poisoning is 152 incident, on 2005 incident by food poisoning is 184 incident. In 159 Elementary Schools of Tangerang District, 37,1% have positif E.coli. Known 93,1% Conditions of waste management is not eligible, 75,5% clean water services is not eligible and 86,2% waste water management were bad. The study is aiming ti figure out the basic sanitation services is many Elementary School in Indonesia District Indragiri Hilir, Province Riau. This study used operational descriptive based on primary data trough observation by using checklist instrument. Variables that had been observed are clean water services, trash managent, feces management, waste outer-mains. The study shows that clean water services in many schools in Tembilahan are rather good, yet the problem comes from the quality of the clean water. The trash management is systenatically good but the implementation needs an improvement ; the feces management is also good but the problem comes from the latrine condition which is bad. And the water outer-mains is bad. In other words, the implementation is still far from the expectation. |