Pengobatan massal filariasis merupakan program wajib pemerintah dalam upaya pemberantasan filariasis di wilayah-wilayah endemis, salah satunya di wilayah Depok. Penelitian deskriptif ini mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pengobatan massal Filariasis dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 66 orang warga Kelurahan Pondok Cina Depok yang termasuk dalam kriteria penerima pengobatan mmsal filariasis. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sosial ekonomi dan status pekerjaan dengan perilaku pengobatan massal filariasis.Sementara itu, tidak ada hubungan antara karakteristik masyarakat meliputi usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan serta tingkat pengetahuan, persepsi, dan sikap tentang filariasis dengan perilaku pengobatan massal filariasis. Mass drug administration is a government program to eliminate lymphatic tilarimis at endemic arm, included Depok. This research is a descriptive correlative research and use cross sectional design which ha a purpose to know factors related to community behavior about mass drug administration (MDA). The sample in this research is 96 people who live in Pondok Cina district of Depok and as target of MDA. Sampling technique which is use in this research is purposive sampling. Based on analyzing, there are significant relationships between social economic level and work status to behavior about mass drug administration. Besides, there are no relationship between age, sex, level of education, level of knowledge, perception, and attitude about lymphatic tilariasis to behavior about mass drug administration. |