Masuknya anak kedalam ancaman peran sakit pada rentang hidup dan mati dapatmengancam dan mengubah homeostasis keluarga untuk beberapa alasan. Demikian pulakeadaan anak yang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) dapat menyebabkan strespada orang tua. Reaksi orang tua terhadap anak yang dirawat di ruang perawatan intensifini akan lebih besar dibandingkan dengan reaksi orang tua terhadap anak yang dirawat dibangsal biasa. Lebih dari rasa takut yang nyata tentang kematian, pengaruh akibat anakdirawat di ruang perawatan intensif sangat dirasakan oleh orang tua. Keadaan tersebut akanmengakibatkan terjadinya krisis pada orang tua yang pada akhirnya dapat menimbulkanstres, dan untuk mempertahankan keseimbangan dalam keluarga , maka orang tua perluberadaptasi terhadap stres. Adaptasi tersebut diwujudkan dengan melakukan strategi /mekanisme koping. Wacana inilah yang mendorong untuk dilakukannya penelitian denganjudul “ Mekanisme koping yang digunakan oleh orang tua dengan anak yang dirawat diruang perawatan intensif (ICU) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta”Penelitian ini dilakukan dari tanggal I2 - 31 Desember 2001 menggunakan desaindiskriptif sederhana dengan desain di diskriptif tipikal, yang bertujuan menggambarkanmekanisme koping yang digunakan oleh orang tua dalam menghadapi masalah akibat anakyang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).Alat pengumpul data yang di gunakan adalah kuesioner dan angket yang diberikan pada 31responden yang sesuai dengan kriteria.Proses analisa data dilakukan dengan penghitungan skore terhadap koping orang tuakemudian dianalisa dengan mencari nilai mean serta standar deviasinya, dan akhirnya datadisajikan dalarn bentuk tabel distribusi frekuensi dengan membuat kesimpulan umum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua orang tua dengan anak yang di rawatdi ruang perawatan intensif menggunakan mekanisme koping yang konstruktif dengannilai rata-rata 4,18. Skor rata-rata tertinggi strategi koping yang digunakan orang tuaditunjukkan dengan menghadapi masalah dan melakukan kegiatan ibadah (4,87) danbemerah diri pada Tuhan serta berdoa selama menunggu anak yang sakit (4,87), sedangskor rata-rata terendah adalah meminta bantuan dan kemurahan hati tetangga (3,35).Seharusnya penelitian ini tidaklah berhenti sampai disini, maka untuk pengembanganterhadap penelitian ini agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebihbesar atau dilakukan penelitian lebih lanjut den gan memperhatikan hasil-hasil penelitianini. Sehingga diharapkan dapat mendukung perbaikan pelayanan keperawatan dimasadatang. |