[ABSTRAK Kelompok hutan Tesso Nilo merupakan salah satu blok hutan yang terbesar yangtersisa di Provinsi Riau. Meskipun demikian, perubahan tutupan hutan alamkelompok hutan ini sangat cepat, khususnya karena keberadaan jalan yangdibangun oleh perusahaan untuk memperpendek jarak pengangkutan hasilproduksi kayu HTI ke pabrik pulp and paper. Kami menilai dampak akses jalanyang membelah kawasan hutan Tesso Nilo (377.387 hektar) dari Selatan Ke Utara(jalan HTI Baserah sepanjang 50 km) dan dari Timur ke Barat (jalan HTI Ukuisepanjang 28 km) sebagai sarana pengangkutan kayu bagi industri pulp and paper.Analisis dilakukan melalui tumpang tindih data digital penutupan lahan hasilpenafsiran citra landsat sebelum dan sesudah jalan akses HTI dibangun.Berdasarkan laju deforestasi yang terjadi antara tahun 2000 dan 2012 dilakukanproyeksi kecenderungan deforestasi Tahun 2018 dengan menggunakan perangkatlunak Idrisi dengan tool Land Change Modeler. Untuk membangun modelharmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kawasan Hutan Tesso Nilo,dilakukan dengan menggunakan analisis spatial multi criteria menggunakanArcGis 10. Hasil penelitian menunjukkan periode 2000-2002 laju deforestasi rataratatahunan mencapai 3.530 ha, dan meningkat drastis menjadi 13.903 ha tahun2002-2007 setelah kedua jalan dibangun. Secara keseluruhan, laju deforestasirata-rata tahunan periode 2000-2012 adalah 9,28 persen (8.156,97 ha hutan), ataupenurunan perkiraan total 97.883,64 hektar selama 12 tahun. Hasil proyeksikecenderungan deforestasi 2018 diperkirakan hutan alam Tesso Nilo hanya28.017 ha dan non-hutan alam 335.930 ha. Hasil skoring dan pembobotan untukpilihan skenario optimum produksi dan konservasi menjadi pilihan modelharmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kelompok hutan Tesso Nilo.Model ini dapat menjamin keberadaan kawasan konservasi di masa mendatang,menjadikan distribusi satwa liar di konsesi HTI menjadi koridor satwaliar yangdilindungi. ABSTRACT Tesso Nilo forest block is one of the largest forest block remaining in the RiauProvince. However, the forest changes rapidly, especially when roads weredeveloped by company crisscrossing and transecting the area. This study is to reassessthe impact of the access road development in terms of spatialdifferentiations. The roads crisscrossed Tesso Nilo forest area (377,387 hectares)from the South to the North (Baserah of HTI road along 50 km), and transectsfrom East to West (Ukui of HTI road along 28 km) play very important functionfor a company to transport forest products of pulp and paper company. The studyapplies over-laying techniques of digital data for land cover landsat image invarious periods, and interpretates before and after the road built. Based on the rateof deforestation between 2000 and 2012, deforestation trends model 2018 usingthe Idrisi software tool Land Change Modeler were carried out. To build thespatial harmonization model between conservation and production in Tesso Niloforest areas, the study applied used a spatial multi criteria analysis using ArcGIS10. The results showed that the average rate of annual deforestation period 2000-2002 reached to 3,530 ha, and increased dramatically after the second road wasbuilt to 13,903 ha for 2002-2007. Overall, the rate of deforestation annual averagebetween 2000-2012 period is 9.28 percent (8,156.97 ha), or a reduction in theestimated total of 97,883.64 ha for 12 years. From our modeling study it showsthat deforestation trends in 2018 is estimated that the remain of natural forests ofTesso Nilo area will be only 28,017 ha while non forested area increase to335,930 ha. Using score and weight values of optimum production andconservation scenario to spatial harmonization model between conservation andproduction in Tesso Nilo Forest Block to ensure the existence of protected areas,wildlife corridors were proposed which connected Timber Plantation Forestconcessions to the natural forest blocks and national park.;, Kelompok hutan Tesso Nilo merupakan salah satu blok hutan yang terbesar yangtersisa di Provinsi Riau. Meskipun demikian, perubahan tutupan hutan alamkelompok hutan ini sangat cepat, khususnya karena keberadaan jalan yangdibangun oleh perusahaan untuk memperpendek jarak pengangkutan hasilproduksi kayu HTI ke pabrik pulp and paper. Kami menilai dampak akses jalanyang membelah kawasan hutan Tesso Nilo (377.387 hektar) dari Selatan Ke Utara(jalan HTI Baserah sepanjang 50 km) dan dari Timur ke Barat (jalan HTI Ukuisepanjang 28 km) sebagai sarana pengangkutan kayu bagi industri pulp and paper.Analisis dilakukan melalui tumpang tindih data digital penutupan lahan hasilpenafsiran citra landsat sebelum dan sesudah jalan akses HTI dibangun.Berdasarkan laju deforestasi yang terjadi antara tahun 2000 dan 2012 dilakukanproyeksi kecenderungan deforestasi Tahun 2018 dengan menggunakan perangkatlunak Idrisi dengan tool Land Change Modeler. Untuk membangun modelharmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kawasan Hutan Tesso Nilo,dilakukan dengan menggunakan analisis spatial multi criteria menggunakanArcGis 10. Hasil penelitian menunjukkan periode 2000-2002 laju deforestasi rataratatahunan mencapai 3.530 ha, dan meningkat drastis menjadi 13.903 ha tahun2002-2007 setelah kedua jalan dibangun. Secara keseluruhan, laju deforestasirata-rata tahunan periode 2000-2012 adalah 9,28 persen (8.156,97 ha hutan), ataupenurunan perkiraan total 97.883,64 hektar selama 12 tahun. Hasil proyeksikecenderungan deforestasi 2018 diperkirakan hutan alam Tesso Nilo hanya28.017 ha dan non-hutan alam 335.930 ha. Hasil skoring dan pembobotan untukpilihan skenario optimum produksi dan konservasi menjadi pilihan modelharmonisasi ruang antara konservasi dan produksi di kelompok hutan Tesso Nilo.Model ini dapat menjamin keberadaan kawasan konservasi di masa mendatang,menjadikan distribusi satwa liar di konsesi HTI menjadi koridor satwaliar yangdilindungi.] |