:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Perubahan budaya makan pada orang Minangkabau : suatu kajian kasus pada acara baralek gadang di Kota Padang = Changes culture eating in Minangkabau people a case : study the event baralek gadang in the City of Padang

Yevita Nurti; ; Edy Prasetyono, examiner; Samuel, Johannes Patricius Hanneman, examiner; Tony Rudyansjah, examiner; Dian Sulistiawati Syamsir, examiner; Zulhani Hidayah, examiner; Iwan Tjitradjaja, co-promotor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Sebagian ahli antropologi percaya bahwa budaya makan dan selera, yang telah menjadi kebiasaan makan sekelompok masyarakat, sangat sulit berubah, karena merupakan gagasan-gagasan dan tingkahlaku terpola yang telah dipelajari dan ditanamkan oleh para warga suatu masyarakat sejak dini, sejak manusia mengenal makanannya. Linton (1984) menyebutnya sebagai covert culture, yang merupakan inti dari kebudayaan yang sulit berubah dan sulit digantikan oleh unsur-unsur asing. Masuknya catering dalam acara baralek di kota Padang, sebagai agen perubahan, telah menyebabkan terjadinya perubahan makan pada orang Minangkabau. Perubahan tampak dalam hal jenis-jenis makanan yang disajikan (dari homogen ke heterogen atau diversifikasi), tatacara penyajian, cara mempersiapkan makanan dari komunal menjadi individual, ekonomi uang menjadi sangat penting dalam menentukan pilihan makanan, serta pilihan makanan tidak lagi mengacu kepada adat istiadat semata namun menjadi sesuatu yang dinegosiasikan. Penelitian ini berusaha memahami proses terjadinya perubahan makan dalam acara baralek orang Minangkabau tersebut dan memahami bagaimana selera itu dikonstruksi secara sosial. Untuk memahami proses terjadinya perubahan budaya makan dan selera ini dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebetulnya budaya makan dan selera bukanlah sesuatu yang statis, alamiah dan sulit berubah, melainkan suatu proses dinamis dan produk konstruksi sosial, yang dipengaruhi oleh berbagai kekuatan dalam masyarakat. Perubahan nilai, nilai solidaritas dan nilai lamak (enak), cenderung terjadi pada generasi muda, karena disebabkan oleh maraknya industri makanan dan kreatifitas ahli masak catering yang cenderung mencari dan memodifikasi makananmakanan dari luar Minangkabau. Akibat teoritis dari penelitian ini adalah bahwa apa yang dikatakan antara lain, oleh : Linton (1984), Foster & Anderson (1988:315), Sanjur (1982:286), Kardjati, Kusin dan With (1977), Saptandari (2004:3), bahwa budaya makan merupakan salah satu inti kebudayaan yang sulit berubah tidak selalu benar. Perubahan budaya makan ini setidaknya memperlihatkan bahwa manusia sebagai subjek harus dilihat sebagai pelaku yang aktif dan kreatif, yang mampu mengubah lingkungannya berdasarkan kebutuhannya.

Some anthropologists believe that the culture of eating and taste, which has become a habit of eating a bunch of people, it is very difficult to change, because it is the ideas and patterned behavior that has been studied and invested by the citizens of a society from an early age, since man knows his food. Linton (1984) referred to it as a covert culture, which is the essence of culture is difficult to change and difficult to replace by foreign elements. Inclusion in event catering Baralek in Padang, as agents of change, has led to a change in eating the Minangkabau people. Changes seen in terms of the types of food served (from homogeneous to heterogeneous or diversification), presenting the procedures, how to prepare food from communal to individual, economic, money is very important in determining the choice of food, and the food choices are no longer refers solely to the customs however be something negotiated. This study attempts to understand the process of change the culture of eating in the event Baralek the Minangkabau people and understand how it tastes is socially constructed. To understand the process of cultural change in eating and appetite research was conducted using qualitative methods of data collection techniques participation observation and deep interviews. The results showed that the culture actually eat and taste is not something static, natural and very difficult to change, but rather a dynamic process and product of social construction, which is influenced by various forces in society. Changes in value, the value of solidarity and values lamak (delicious), tends to occur in young people, because it is caused by the rise of the food industry and catering creative cooks who tend to search for and modify foods from outside the Minangkabau. Theoretical result of this research is that what is said Linton (1984), Foster & Anderson (1988:315), Sanjur (1982:286), Kardjati, Kusin & With (1977), Saptandari (2004:3), that the culture of eating is one of the hard core of culture change is not always true. Change the culture of eating this at least shows that the human being as a subject should be seen as an active and creative actors, who are able to change their environment based on their needs.

 File Digital: 1

Shelf
 D1483-Yevita Nurti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D1483
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 232 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D1483 07-21-613268070 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20364572