[ABSTRAK The aim of research is to explain philological and discourse aspects of sermon togive spirit to the Aceh people in their fight against the Dutch (khu ṭbah ḥathth lial-jihād) in Aceh War at 19th century. There are 5 manuscripts in this category.The manuscripts are part of collection of the Library of the University of Leiden(Cod. Or. 2269 1 [A] and 1a [C]) and the National Library of Indonesia (ML 465[B], ML 466 [D] and ML 467). But until now, ML 467 can?t found. A and B areArabic, while C and D are Malay with Acehnese. The textual edition are based onA, C and D, while B is supporting evidence for A. Based on the characteristic ofthe manuscripts, the method of textual edition is critical edition method. The textis approached with its discourse structure, discourse function and style for gettingreligious context and historical context in the sermons. According to philologicaland discourse analyses, there are some relations between Arabic sermons andMalay-Acehnese sermons in content and meaning. There are three importantissues in the sermons: (1) understanding about jihād fī sabīl Allāh based onreligious order; (2) Acehnese attitude in their fight againts Dutch aggression; (3)Acehnese effort for getting alliance with the Ottoman Sultans as a biggest Islamickingdoms in the time. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek yang berhubungan dengannaskah dan wacana dari khotbah yang berisi dorongan berjihad (khu ṭbah ḥathth lial-jihād) pada Perang Aceh abad XIX. Setidaknya ada 5 naskah yang berkategoriini. Naskah-naskah itu tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden (Cod. Or.2269 1 [naskah A] dan 1a [C]) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia(ML 465 [naskah B], ML 466 [naskah D] dan naskah ML 467). Namun, naskahML 467 hingga kini belum bisa ditemukan. Naskah A dan B berbahasa Arab,sementara C dan D berbahasa Melayu-Aceh. Naskah yang dibuat edisi teksnyaadalah naskah A, C dan D, sementara naskah B dijadikan sebagai pendukungnaskah A. Metode edisi teks yang dipergunakan adalah metode edisi kritis. Tekshasil suntingan dikaji struktur wacana, fungsi wacana dan gaya bahasanya, untukmengungkap konteks keagamaan dan konteks sejarah yang melingkupi khotbahkhotbahitu. Berdasarkan analisis naskah dan wacana, diketahui naskah yangberbahasa Arab dan yang berbahasa Melayu-Aceh memiliki hubungan baik isimaupun makna. Ada tiga isu penting yang dibicarakan oleh naskah-naskah itu: (1)pemahaman terkait jihād fī sabīl Allāh; (2) sikap orang Aceh dalam melawanagresi Belanda; (3) upaya pihak Aceh dalam mencari aliansi dengan sultan-sultanKerajaan Turki Usmani sebagai kerajaan Islam terbesar saat itu.;Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek yang berhubungan dengannaskah dan wacana dari khotbah yang berisi dorongan berjihad (khu ṭbah ḥathth lial-jihād) pada Perang Aceh abad XIX. Setidaknya ada 5 naskah yang berkategoriini. Naskah-naskah itu tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden (Cod. Or.2269 1 [naskah A] dan 1a [C]) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia(ML 465 [naskah B], ML 466 [naskah D] dan naskah ML 467). Namun, naskahML 467 hingga kini belum bisa ditemukan. Naskah A dan B berbahasa Arab,sementara C dan D berbahasa Melayu-Aceh. Naskah yang dibuat edisi teksnyaadalah naskah A, C dan D, sementara naskah B dijadikan sebagai pendukungnaskah A. Metode edisi teks yang dipergunakan adalah metode edisi kritis. Tekshasil suntingan dikaji struktur wacana, fungsi wacana dan gaya bahasanya, untukmengungkap konteks keagamaan dan konteks sejarah yang melingkupi khotbahkhotbahitu. Berdasarkan analisis naskah dan wacana, diketahui naskah yangberbahasa Arab dan yang berbahasa Melayu-Aceh memiliki hubungan baik isimaupun makna. Ada tiga isu penting yang dibicarakan oleh naskah-naskah itu: (1)pemahaman terkait jihād fī sabīl Allāh; (2) sikap orang Aceh dalam melawanagresi Belanda; (3) upaya pihak Aceh dalam mencari aliansi dengan sultan-sultanKerajaan Turki Usmani sebagai kerajaan Islam terbesar saat itu., Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek yang berhubungan dengannaskah dan wacana dari khotbah yang berisi dorongan berjihad (khu ṭbah ḥathth lial-jihād) pada Perang Aceh abad XIX. Setidaknya ada 5 naskah yang berkategoriini. Naskah-naskah itu tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden (Cod. Or.2269 1 [naskah A] dan 1a [C]) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia(ML 465 [naskah B], ML 466 [naskah D] dan naskah ML 467). Namun, naskahML 467 hingga kini belum bisa ditemukan. Naskah A dan B berbahasa Arab,sementara C dan D berbahasa Melayu-Aceh. Naskah yang dibuat edisi teksnyaadalah naskah A, C dan D, sementara naskah B dijadikan sebagai pendukungnaskah A. Metode edisi teks yang dipergunakan adalah metode edisi kritis. Tekshasil suntingan dikaji struktur wacana, fungsi wacana dan gaya bahasanya, untukmengungkap konteks keagamaan dan konteks sejarah yang melingkupi khotbahkhotbahitu. Berdasarkan analisis naskah dan wacana, diketahui naskah yangberbahasa Arab dan yang berbahasa Melayu-Aceh memiliki hubungan baik isimaupun makna. Ada tiga isu penting yang dibicarakan oleh naskah-naskah itu: (1)pemahaman terkait jihād fī sabīl Allāh; (2) sikap orang Aceh dalam melawanagresi Belanda; (3) upaya pihak Aceh dalam mencari aliansi dengan sultan-sultanKerajaan Turki Usmani sebagai kerajaan Islam terbesar saat itu.] |