[ABSTRACT New knowledge enables firms both to innovate and to outperform theirrivals in dynamic environments (Grant, 1996; Kogut & Zander, 1992). Currentdevelopment of Knowledge Management theory maintains that new knowledge iscreated within organizations through a process of exchange and combinationamong employees (Nahapiet & Ghoshal, 1998). Hence there is no clear directionof flow of ideas and knowledge. The objective of this research is to understandthe process of developing leaders? innovativeness in the context of a project-basedorganization with followers as the provider of ideas and knowledge. In addition,this research aims at understanding the extent to which such innovativeness isturned into project performance.This research is conducted in a construction state own enterprise (SOE),selected due to tight competition and the consequential need for innovation withinshort timescales. The data collection involves 118 dyads of general managers (asleaders) and project managers (as followers). This research is based on aknowledge management model, which according to Dibella, Nevis and Gold(1996) comprises of knowledge acquisition, knowledge sharing and knowledgeuse, as well as on Nonaka and Takeuchi?s (1995) middle-up down model to fosterinnovation. The findings indicate the presence of vertical, middle-up flow ofknowledge acquisition and sharing, that is, from followers to leaders in thedevelopment of leaders innovativeness.Yet, this research demonstrates the opposite effect in vertical, down flowof knowledge use in which leaders? innovativeness may result in lower projectperformance. The reasons can be explained as follows: (1) Communicationconstraints (such as educational level difference, contruction certificate ownershipdifference, competition, prestige, etc), (2) External factor contraints duringexecution (such as shortage materail and equiment supply, act of God, etc), (3)Setting target by Head Office is high, target reconciliation with region/divisionaffected by external factor and cut off date, as well as company still adoptaccounting system multi years bases, (4) Company do not perform AccumulatedKnowledge Base, by codification of innovations from finished projects, (5) Theimpact of innovation might be long term nature.; ABSTRAK Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakaninnovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996;Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarangberada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melaluisuatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet &Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-idedan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaanleaders? innovativeness dalam konteks suatu project-based organization denganfollowers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan,penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruhpada kinerja proyek.Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha MilikPemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yangketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggidalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antarageneral manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers).Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkanDibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagipengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonakaand Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation. Temuanmengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan danberbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembanganleaders? innovativeness.Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikalkebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders? innovativeness dapatmenurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut:(1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaankepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktoreksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan,bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi targetdengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pulaperusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4)Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, denganmelakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5)Dampak innovation dapat bersifat long term.;Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakaninnovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996;Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarangberada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melaluisuatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet &Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-idedan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaanleaders? innovativeness dalam konteks suatu project-based organization denganfollowers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan,penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruhpada kinerja proyek.Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha MilikPemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yangketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggidalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antarageneral manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers).Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkanDibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagipengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonakaand Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation. Temuanmengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan danberbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembanganleaders? innovativeness.Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikalkebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders? innovativeness dapatmenurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut:(1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaankepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktoreksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan,bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi targetdengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pulaperusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4)Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, denganmelakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5)Dampak innovation dapat bersifat long term., Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakaninnovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996;Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarangberada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melaluisuatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet &Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-idedan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaanleaders’ innovativeness dalam konteks suatu project-based organization denganfollowers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan,penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruhpada kinerja proyek.Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha MilikPemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yangketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggidalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antarageneral manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers).Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkanDibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagipengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonakaand Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation. Temuanmengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan danberbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembanganleaders’ innovativeness.Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikalkebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders’ innovativeness dapatmenurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut:(1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaankepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktoreksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan,bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi targetdengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pulaperusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4)Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, denganmelakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5)Dampak innovation dapat bersifat long term.] |