Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Carrier Type volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Physical Description xii, 116 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
T35854 15-23-75039206 TERSEDIA
No review available for this collection: 20364743
 Abstract
ABSTRAK
Tesis ini mengkaji pengaruh lingkungan eksternal terhadap kebijakan hak kewarganegaraan Kurdi di Turki pada masa pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyib Erdogan tahun 2003-2012. Penelitian ini menggunakan dua teori yang diungkapkan Will Kymlicka mengenai Hak Kewarganegaraan Multikultur dan Teori Nasionalisme. Dengan metode penelitian kualitatif, penelitian ini berupaya mengidentifikasi bentuk hak kewarganegaraan yang diberlakukan Turki ditengah lingkungan eskternal yang mempengaruhinya. Faktor ekternal yang dimaksud datang dari proses aksesi UE dan pendirian federasi Kurdi di Irak. Tesis ini pada akhirnya menyimpulkan, ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan ruang represtasi bagi kelompok Kurdi dan ketidakmampuan aspirasi kelompok Kurdi untuk bertransformasi kedalam gerakan politik, adalah hambatan utama berlangsungnya kehidupan bangsa multietnis yang demokratis di Turki.
ABSTRACT
The focus of this thesis is to investigate the influence of external environment to the Kurd?s citizenship right in Turkey during the period of Prime Minister Recep Tayyib Erdogan in the year 2003-2012. The research based on Will Kymlicka?s theories about Multiculturalism Citizenship and Nationalism. Using the qualitative method, this thesis efforts to explain the model of Turkey?s minority citizenship right under the external environment that come from UE?s accession and the establishment of Kurd?s federation in Iraq. In the end, the thesis conclude that the inability of the government to provide space for Kurdish representative and the Kurdish inability to transform their aspiration into a political movement, had been the main obstacle of democratic life of multi-ethnic nation in Turkey.