:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis penyebab kematian kanker paru tahun 2010-2011 di RS Persahabatan Jakarta = The causes of death in lung cancer analysis in persahabatan Hospital Jakarta during 2010-2011 / Amira Anwar

Amira Anwar; Elisna Syahruddin, supervisor; Indah Suci Widyahening, examiner; Wahju Aniwidyaningsih, supervisor; Anwar Jusuf, supervisor; Feni Fitriani Taufik, supervisor ([Publisher not identified] , 2013)

 Abstrak

ABSTRAK
Latar belakang: Penyebab kematian pada kanker paru seringkali tidak tergambarkan dengan jelas. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebab kematian pada kanker paru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di RS Persahabatan dan untuk mengetahui kesesuaian antara penyebab kematian yang terdapat dalam lembar kematian dengan penyebab kematian sesuai dengan audit kematian. Metode: Penelitian potong lintang ini dilakukan di RS Persahabatan dengan subjek penelitian adalah semua pasien kanker paru yang mengalami kematian pada Januari 2010 – Desember 2011. Penyebab kematian langsung dan tidak langsung pada pasien kanker paru dicatat dari rekam medis kemudian dilakukan audit kematian dan dinilai kesesuaian dengan penyebab kematian langsung dan tidak langsung yang tertulis di rekam medis dengan audit kematian. Hasil: Total data kematian dari 96 rekam medis. Penyebab kematian langsung berdasarkan rekam medis adalah efusi pleura masif 19 kematian (19,8%) sedangkan penyebab kematian tidak langsung menurut rekam medis adalah sepsis s 44 kematian (45,8%) Sementara itu, penyebab kematian langsung berdasarkan audit kematian terbanyak adalah efusi pleura masif 48 kematian (50%), penyebab kematian tidak langsung menurut audit kematian adalah sepsis 16 kematian (16,7%). Lembar kematian yang sesuai dengan rekam medis adalah 43 kasus (44,8%) dan yang tidak sesuai 53 kasus (55,2%) sedangkan SOP yang dijalankan adalah 37 kasus (38,5%) dan SOP yang tidak dijalankan 59 kasus (61,5%). Alasan mengapa SOP tidak dijalankan adalah karena keadaan umum pasien yaitu 12 kasus (20,3%) sedangkan karena biaya dan administrasi 47 kasus (79,6%). Dari hasil uji statistik yang menilai hubungan antara SOP yang dijalankan dengan faktor pembiayaan ternyata tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p=0,48). Diskusi : Audit kematian memang bukan standar baku emas penentuan penyebab kematian melainkan dengan autopsi klinis. Dalam konteks sosial dan budaya di Indonesia, autopsi klinis tidak mudah dilakukan sebagai penentu penyebab kematian. Dalam penelitian ini audit kematian mempunyai peran jaminan dan kendali mutu layanan kesehatan. Ketidaksesuaian penyebab kematian antara rekam medis dan kematian, serta seberapa banyak SOP yang dijalankan dan mengapa SOP tidak dijalankan dapat diungkapkan. Walaupun dari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara faktor pembiayaan dengan SOP yang dijalankan atau tidak..

ABSTRACT
Introduction: The causes of death for patients with lung cancer were inadequately described. This study objectives were to describe the causes of death in lung cancer and contributing factors in Persahabatan Hospital and to describe discrepancies between the causes of death from medical records and death audit. Method: A cross sectional study was held in PersahabatanHospital involving lung cancer patients who were died between January 2010 to December 2011. The immediate and indirect causes of death from medical records were assessed and compared with death audit. The discrepancies between were analysed. Result: A total of 96 cases were found from medical record, massive pleural effusion was found as the immediate causes in 19 cases (19.8%), while sepsis was found as the indirect causes 44 cases (45.8%). From the death audit, massive pleural effusion was found as immediate causes in 48 cases (50%), while sepsis was found asthe indirect causes 16 cases (16.7%). The discrepancies between both were found in 53 cases (55.2%). SOP was executed in 37 cases (38.5%) and unexecuted in 59 cases (61.5%). The reason of unexecuted SOP due to cost was found in 47 cases (79.6%). There is no significant correlation between the executed SOP with cost was found in factors (p=0.48). Discussion : The death audit is not the gold standard method in determining the causes of death but the clinical autopsy. This study reveals that death audit have roles inhealth care quality control and assurance. The causes of death discrepancies, the unexecueted SOP, and why SOP could not be executed could be revealed from this study.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Pdf Amira Anwar.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xxi, 75 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20365284