Valuasi harga saham PT Bank Syariah Mandiri sehubungan dengan rencana initial public offering ipo tahun 2014 dengan menggunakan metode dividend discount model free cash flow to equity relative valuation dan abnormal earnings = Stock price valuation of PT Bank Syariah Mandiri regarding initial public offering ipo plans in 2014 by using dividend discount model free cash flow to equity relative valuation and abnormal earnings model
Aries Apriansyah;
Eko Rizkianto, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013)
|
Pertumbuhan aset industri perbankan syariah selama sepuluh terakhir rata-rata diatas 40%. Pertumbuhan tinggi tentunya juga menggerus modal. Sementara di sisi lain, Bank Indonesia mensyaratkan tingkat modal minimum tertentu untuk menentukan tingkat kesehatan bank. Kondisi tersebut juga terjadi pada PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Untuk dapat terus berekspansi di tengah industri yang tumbuh sangat pesat, BSM tidak mungkin hanya mengandalkan setoran modal dari pemiliknya yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sehingga, rencana Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2014 menjadi salah satu opsi. Valuasi harga saham BSM diperlukan untuk menentukan kisaran nilai wajar saham agar sesuai dengan kondisi dan proyeksi kinerja fundamental perusahaan di masa yang akan datang. Pada asumsi kondisi normal, pendekatan Dividen Discount Model menghasilkan nilai intrinsik per lembar saham BSM sebesar Rp45.009, pendeketan Free Cash Flow to Equity menghasilkan nilai intrinsik Rp234.103, pendekatan Relative Valuation menghasilkan nilai intrinsik Rp44.074, dan pendekatan Abnormal Earnings menghasilkan nilai intrinsik per lembar saham BSM sebesar Rp214.550. Harga saham tersebut masih terlalu besar, sehingga strategi stock split seratus-untuk-satu menjadi opsi ideal untuk menurunkan harga saham tanpa mengurangi nilai intrinsiknya. The Average of asset growth of Islamic banking industry during the last ten years is above 40%. High growth would also erode the capital. While on the other side, Bank Indonesia requires a certain minimum level of capital to determine the soundness of banks. This condition also occurs in PT Bank Syariah Mandiri (BSM). To be able to continue to expand in the rapidly growing industry, BSM may not rely solely on the payment of capital from its owners, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Thus, Initial Public Offering (IPO) plans in 2014 become one of the feasible options. Stock price valuation of BSM is needed to determine the fair value of the stock to fit the shape and projection of the company's fundamental performance in the future. On the assumption of normal conditions, Dividend Discount Model approach produces an BSM intrinsic value per share at Rp45.009, Free Cash Flow to Equity at Rp234.103, Relative Valuation approach at Rp44.074, and Abnormal Earnings approach produces an intrinsic value per share at Rp214.550. The stock prices produce by theese methods are still too large, thus stock split strategy at one hundred-for-one is an ideal option to lower the stock prices without reducing its intrinsic value. |
T-Pdf Aries Apriansyah.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xviii, 159 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-21-170187628 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20365287 |