ABSTRAK Desa wisata agro Bangunkerto merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman yang telah memiliki sarana dan prasarana wisata yang cukup memadai serta memiliki hasil kebun yang telah berproduksi sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah biaya perjalanan, waktu tempuh dan kunjungan, pendapatan individu, jarak dan persepsi mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan wisata ke desa wisata agro dengan menggunakan metode biaya perjalanan (Travel Cost Method). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan OLS untuk menduga kesediaan membayar dan analisis biaya perjalanan (Travel Cost Analysis) dalam menghitung manfaat Wisata agro. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat variabel berpengaruh terhadap jumlah permintaan wisata ke Desa Wisata Agro, yaitu biaya perjalanan, pendapatan individu, Jarak, dan Persepsi. Dengan pendekatan biaya perjalanan (travel cost method) diperoleh nilai willingness to pay (WTP) terhadap obyek wisata agro sebesar Rp. 42.681,- per individu per kunjungan. ABSTRACT Bangunkerto is one of tourist villages in Sleman district which already has tourist infrastructure and crops plantation that can attract tourists. The purpose of this study is to determine whether travel costs, travel and visit time, individual income, distance, and perception influence the demand for Agro Tourism Village visits by using travel cost method. The analytical tool used in this study is multiple linear regression using OLS to estimate the willingness to pay and Travel Cost analysis in calculating the benefits of Agro tourism. The result shows that travel costs, individual income, distance and perception have significant influenced to the demand for Agro Tourism Village visits. The travel cost method shows that the value of willingness to pay for agro tourism is Rp.42.681 per individual per visit. |