:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Reradiasi pada kanker serviks rekuren respon terapi dan efek samping = Reirradiation in recurrent cervical cancer tumor response and side effects

Siregar, Muhammad Fauzi; Nana Supriana, examiner; Laila Nuranna, examiner; Joedo Prihartono, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Penatalaksanaan dengan reradiasi pada pasien kanker serviks rekuren yang sebelumnya telah mendapatkan radiasi masih dianggap kontroversial, dan saat ini di Indonesia belum ada data mengenai bagaimana respon terapi dan efek sampingnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai respon terapi dan efek samping yang terjadi pada reradiasi, dan menilai pengaruh interval waktu antara radiasi pertama dengan terjadinya rekurensi terhadap respon terapi dan efek samping, serta pengaruh ukuran tumor terhadap respon terapi reradiasi.
Metodologi: Studi retrospektif kohort tanpa pembanding, dilakukan di Departemen Radioterapi RSCM pada pasien kanker serviks rekuren yang menjalani reradiasi dan memenuhi kriteria inklusi sejak Januari 2007 sampai dengan Desember 2012. Data berasal dari rekam medis pasien dan follow up melalui telepon.
Hasil: Sebanyak 22 pasien masuk dalam penelitian ini. Sembilan pasien (40,9%) mengalami respon komplit, 10 pasien (45,5%) respon parsial, 1 pasien (4,5%) respon stabil, dan 2 pasien (9,1%) tumor progresif. Secara keseluruhan dijumpai 15 pasien (68,2%) yang mengalami efek samping dari tidak ada sampai ringan (RTOG grade 0-2) dan 7 pasien (31,8%) yang mengalami efek samping berat (RTOG garde 3-4). Efek samping akut gastrointestinal berat dijumpai pada 4 pasien (18,1%), efek samping lanjut gastrointestinal berat pada 6 pasien (27,3%) dan 2 pasien (9,1%) dengan efek samping genitourinarius berat, dan tidak dijumpai pasien dengan efek samping lanjut genitourinarius berat.Tidak terdapat perbedaan yang bermakna padarespon terapi dan efek samping antara pasien dengan interval waktu rekurensi < 12 bulan vs ≥ 12 bulan (p=0,544, dan p=1.000). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada respon terapi antara pasien dengan ukuran ≤4 cm vs >4 cm.(p=1.000).
Kesimpulan: Reradiasi dapat dipertimbangkan sebagai modalitas terapidalam penatalaksanaan kanker serviks rekuren karena didapatkan respon terapi yang baik dan mayoritas mengalami efek samping dari tidak ada sampai ringan (RTOG grade 0-2). Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara perbedaan interval waktu rekurensi <12 bulan vs ≥12 bulan terhadap respon terapi dan efek samping. Tidak ditemukan pula hubungan antara perbedaan ukuran tumor ≤4 cm vs >4 cm terhadap respon tumor.

Management by reirradiation for the recurrent cervical cancer patient after having undergone radiation treatment is still controversial, and currently, in Indonesia, there are no data about its tumour response and side effects. This study aims to assess the tumour response and side effects in reirradiation, to assess the effect of time gap between first radiation treatment and recurrence on tumour response and side effects, and to assess the effect of tumour size on tumour response.
Methods: A cohort retrospective study with no comparison was done at Radiotherapy Department Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta in recurrent cervical cancer patients undergoing reirradiation according to the inclusion criteria between January 2007 and December 2012. The data were collected from patients’ medical record and the patients were followed up with phone calls.
Result: There were 22 patients in this study. Nine patients (40,9%) had complete response, 10 patients (45,5%) had partial response, 1 patient (4,5%) had stable response, and 2 patients (9,1%) had tumour progression. In general, 15 patients (68,2%) had no until light side effects (grade 0-2 RTOG), and 7 patients had severe side effects (grade 3-4 RTOG). Four patients (18,1%) had severe gastrointestinalacute side effects, 6 patients (27,3%) had severe gastrointestinal late side effects, 2 patients (9,1%) had severe genitourinarius side effects, and there were no patients had severe genitourinarius late side effects. There was no significant difference between patients with time gap between first radiation treatment and recurrence<12 montsh vs ≥ 12 months (p=0.5444, and p=1.000). There is no significant difference between patients with tumour size ≤ 4cm vs > 4cm (p=1.000).
Conclusion: Reirradiation can be considered as a modality in recurrent cervical cancer management because good tumour response can be achieved and majority of the patients had no until light side effect (grade 0-2 RTOG). This study found there was no correlation between difference time gap between first radiation treatment and recurrence <12 montsh vs ≥ 12 months, and there wss no correlation between difference tumour size ≤ 4cm vs > 4cm.

 File Digital: 1

Shelf
 Muhammad Fauzi Siregar.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T59158
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 60 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T59158 15-22-48600503 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20365709