:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Gambaran pola peresepan dan alasan perubahan terapi pada pasien skizofrenia di Poli Jiwa Dewasa RSCM = The prescription pattern and the reason of medication changing in schizophrenia patients in Poli Jiwa Dewasa RSCM

(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

[Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berpotensi
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan prognosis yang tidak
terlalu baik, sehingga diperlukan tata laksana yang tepat guna memperbaiki
keluaran pada pasien-pasien dengan Skizofrenia. Penelitian ini berupaya untuk
mencermati pola peresepan dan alasan perubahan terapi pasien-pasien dengan
Skizofrenia di Indonesia khususnya di Poli Jiwa Dewasa RSCM dengan merujuk
pada Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia 2011.
Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain kohort
retrospektif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data mengenai pola
peresepan sejak awal pasien tersebut mendapatkan terapi farmakologi hingga
waktu kunjungan yang ditentukan serta alasan perubahan terapi farmakologi bila
terjadi perubahan terapi. Penelitian ini menggunakan data rekam medik pasienpasien
dengan Skizofrenia di Poli Jiwa Dewasa RSCM yang melakukan
kunjungan pada bulan Juli 2013 hingga jumlah sampel terpenuhi.
Hasil: Pada 53 (65,4%) rekam medik digunakan antipsikotik monoterapi pada
awal terapi. Untuk pengobatan awal, 79 (97,5%) pasien mendapatkan jenis obat
yang rasional dan 75 (92,6%) pasien mendapatkan dosis obat yang rasional. Pada
pasien yang awalnya mendapatkan monoterapi, sebanyak 14 (43,8%) pasien
kemudian mengalami switching ke antipsikotik lain dan sebanyak 18 (56,3%)
pasien kemudian mendapatkan antipsikotik kombinasi. Pada pasien yang awalnya
mendapatkan terapi antipsikotik kombinasi, sebanyak 7 (26,9%) pasien kemudian
mengalami switching, 4 (15,4%) pasien mendapatkan penambahan jenis obat, 1
(3,8%) pasien mengalami pengurangan jenis obat dan 14 (53,8%) pasien
mendapatkan antipsikotik monoterapi. Alasan perubahan terapi terbanyak sulit
dianalisis karena sebanyak 441 dari 780 (56.5%) perubahan terapi tidak tercantum
alasannya.
Simpulan: Penggunaan kombinasi antipsikotik pada awal pengobatan pasien
dengan Skizofrenia masih didapatkan di Poli Jiwa Dewasa walaupun tidak
direkomendasikan oleh panduan tata laksana yang ada. Ketidaklengkapan
pencatatan rekam medik menjadikan analisis rasionalitas terapi dan alasan
perubahan terapi sulit dilakukan., Background: Schizophrenia is a mental disorder that could potentially progress to
a long term disorder with a not very good prognosis, so it requires an adequate
treatment in order to improve the outcome. This study aims to examine the
prescribing pattern and the reason of therapy changing of patients with
Schizophrenia in Indonesia especially in Poli Jiwa Dewasa RSCM regarding the
Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia 2011.
Methodology: This study is a descriptive study with retrospective cohort design
that conducted by collecting data on prescribing pattern since the beginning of
patients’ pharmacological treatment until the determined time of visit and the
reason of therapy changing. This study uses the medical record data of patients
with Schizophrenia in Poli Jiwa Dewasa RSCM who visited in July 2013 until the
number of samples provided.
Result: In the beginning of Schizophrenia treatment, monotherapy was used in 53
(65,4%) medical records. For the initial treatment, 79 (97,5%) patients received
the rational drug and 75 (92,6%) patients received the rational drug dosage. In
patients who received monotherapy as initial treatment, 14 (43,8%) patients
underwent switching to another antipsychotic and 18 (56,3%) patients received
antipsychotic combination. In patients who received antipsychotic combination as
initial treatment, 7 (26,9%) patients underwent switching to another
antipsychotic, 4 (15,4%) patients received added number of antipsychotic,1
(3,8%) patient received reduced number of antipsychotic and 14 (53,8%) patients
received monotherapy. The analysis of reason of therapy changing was difficult to
conduct since there was no reason of therapy changing written in 441 of 780
(56.5%) antipsychotic treatment changing.
Conclusion: Antipsychotic combination as initial treatment in patient with
Schizophrenia is still found in Poli Jiwa Dewasa eventhough the use of
antipsychotic combination is not recommended by the available guidelines.
Incomplete documentation in medical record makes the treatment rationality
analysis difficult.]

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Alvina.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : SP-pdf
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xii, 59hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20367264