[Green marketing is one of marketing sciences part which currently developing.This study is a quantitative research that aims to measure the famous coffeeshop’s green brand awareness level in Indonesia, in order to understand thegreen marketing from its consumer’s perspective. One of the reasons thatencourage the development of green marketing is, because of the demand fromthe consumers to companies’ environmental responsibility. Those companies,which implement this green marketing strategy are also known as greencompany/green brand. By using brand awareness indicators that have beendeveloped with green marketing theory, this study tries to measure the Starbucks’green brand awareness level in Indonesia. This study involve, 107 respondentswho are part of University of Indonesia students. These respondents are selectedwith non-probability method by using purposive technique. The results of thisstudy showed that, the students’ green brand awareness level to research object,is relatively low. From 11 indicators, six of which (indeed) have a high meanvalues i.e. above 3,40. Meanwhile, five other indicators, have mean values thatfall into category of “moderate” (2,60 to 3,40). However, if we take a closer lookthe results in detail, there are so many respondents who actually “hesitate” oreven “disagree” with the indicator which are referred to Starbucks as a greenbrand., Green marketing merupakan salah satu bentuk ilmu pemasaran yang dewasa inisedang berkembang pesat. Penelitian skripsi ini adalah penelitian kuantitatif yangbertujuan untuk mengukur tingkatan green brand awareness sebuah kedai kopiternama di Indonesia, guna memahami green marketing dari sudut pandangkonsumennya. Adapun alasan yang mendorong perkembangan green marketingini adalah, karena adanya permintaan (demand) dari konsumen kepadaperusahaan, atas pelestarian lingkungan hidup. Perusahaan yang menerapkanstrategi green marketing ini, disebut juga dengan green company/green brand.Dengan menggunakan indikator-indikator brand awareness yang sudahdikembangkan dengan teori green marketing, penelitian ini mencoba mengukurtingkat green brand awareness Starbucks di Indonesia. Penelitian ini melibatkan107 responden yang dibatasi pada mahasiswa Universitas Indonesia. Pemilihanresponden dipilih dengan metode non probabilita sampling dengan teknikpurposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, green brand awarenessmahasiswa terhadap objek penelitian, terbilang rendah. Dari 11 indikatorpenelitian, enam diantaranya memang memiliki nilai mean yang tinggi, yakni diatas 3,40. Sementara itu, lima indikator lainnya, memiliki nilai mean yangtermasuk ke dalam kategori “cukup” (2,60-3,40). Kendati demikian, jika dilihatlebih rinci berdasarkan persebaran jawabannya, banyak responden yang memilih“ragu-ragu” atau bahkan “tidak setuju” terhadap indikator yang dimaksudkankepada Starbucks, sebagai “green brand”.] |