Pengaruh keberadaan komunitas musik sastra terhadap identitas ruang publik. Studi kasus: Taman Suropati-Jakarta, Dago Tea House-Bandung, dan Sanggar Anak Alam-Yogyakarta = The impression of existence classical music community for identity of public space. Case studies: Taman Suropati-Jakarta, Dago Tea House-Bandung, and Sanggar Anak Alam-Yogyakarta
Mahardika Fadmastuti;
Hafid Setiadi, supervisor; Widyawati, supervisor
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013)
|
Penelitian ini mengungkap tentang seberapa jauh kedudukan dari suatu komunitas musik sastra dalam pengaruhnya terhadap identitas ruang dari lokasi tempat berkumpul komunitas tersebut. Penelitian ini menggunakan teori pembentukan identitas ruang yang dikemukakan oleh Peter J.M Nas (2011) sebagai landasan utama didukung dengan teori penggolongan ruang publik berdasarkan sifatnya, menurut Habermas (1989). Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dimana dalam proses pengumpulan datanya digunakan metode observasi secara partisipatif sehingga analisis yang dilakukan lebih kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis dari pengaruh kedudukan komunitas ini disesuaikan dengan sifat ruang publik yang digunakan sebagai sarana bergiat komunitas musik sastra. Dengan leburnya identitas dari komunitas musik sastra dan identitas dari lokasi yang dimaksud, maka dapat diamati sejauh mana komunitas tersebut memegang kendali terhadap image yang dibentuk dari lokasi tempat berkumpul tersebut. Pada jenis ruang publik, keberadaan komunitas musik sastra ini menjadi faktor penentu utama terjadinya perubahan identitas ruang publik. Sedangkan pada ruang yang sifatnya privat dan quasi, keberadaan komunitas musik sastra menjadi faktor penguat dari identitas ruang yang telah ada sebelumnya. This research tells about how far the impression of classical music community for the identity of space where the community is living. This study uses a theory of identity formation proposed by Peter J.M Nas (2011) as the primary basis supported by the theory of the public sphere based on its classification, according to Habermas (1989). The method that used for the analysis is qualitative method with participative observation method for data collection that can make strong and valid analysis. The analysis technique to measure the rank of impression from the existing classical music community is adapted by the characteristic of public space which is used for the community’s activities. By fusing the identity of classical music community and the identity of the place, can be observed how far the community take over the image that was made from the location. For the public space, the existence of classical music community is the main factor that makes the public space identity transforms. But in the private space and the quasi, the existence of the classical music community contributes as reinforcing factor for the existing identity of space. |
S53309-mahardika_fadmastuti.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S53309 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiii, 64 hlm. : ill. ; 28cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S53309 | 14-24-79569532 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20368761 |