ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pelatihan problem solving dalammeningkatkan kemampuan penyelesaian masalah pada remaja yang mengonsumsiminuman keras. Saat ini, penyalahgunaan narkoba dan minuman keras sebagiandilakukan oleh remaja (Kartono, 2008). Ada berbagai macam teori yangmenjelaskan penyebab konsumsi minuman keras pada remaja, salah satunyaadalah model psikologis, yang memandang perilaku ini dapat dilakukan remajasebagai caranya untuk menyelesaikah masalah yang tengah dihadapi (Sigelmandkk dalam Rice & Dolgin, 2002). Keadaan ini menunjukkan kurangberkembangnya kemampuan penyelesaian masalah yang dimiliki remaja yangmengonsumsi minuman keras tersebut.Intervensi dalam penelitian ini adalah pelatihan problem solving, menggunakanteori yang dikembangkan oleh D’Zurilla dan Nezu (dalam D’Zurilla, Nezu, &Maydeu-Olivares, 2004). Pelatihan dilakukan selama lima hari, terhadap empatorang remaja yang mengonsumsi minuman keras yang berusia antara 15-19 tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuanpenyelesaian masalah antara sebelum dan setelah mengikuti pelatihan. Sepanjangdan setelah dilakukannya pelatihan, subyek mengaku tidak mengonsumsiminuman keras. Akan tetapi, hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal selainpelatihan yang dilakukan, yaitu pengawasan petugas panti yang menjadi lebihketat. Seluruh subyek menyatakan masih memiliki keinginan untuk kembalimengonsumsi minuman keras dan memandang langkah-langkah penyelesaianmasalah yang dijelaskan dalam pelatihan hanya sebagai cara cadangan. ABSTRACT The purpose of this study is to know the effectivity of problem solving training toenhance problem solving skills in adolescents who have drinking problem.Nowadays, majority of drugs and alcohol misuse was done by adolescents(Kartono, 2008). There are various kinds of theory that explain the reasons whyadolescents drinking alcohol, one of them is psychological model which statedthat adolescents could involved in this behavior as their way to solving problemsthat they have (Sigelman et al. in Rice & Dolgin, 2002). This situations shows thatadolescents who have drinking problem is lacking in problem solving skills.The intervention in this study is problem solving training, using theory that wasdeveloped by D’Zurilla and Nezu (in D’Zurilla, Nezu, & Maydeu-Olivares, 2004).This training was conducted for five days, involving four adolescents who havedrinking problem with 15-19 years of age. Study results shows that there are nodifferences in their problem solving skills between before and after followingtraining. During and after the training was held, all of the subjects stated that theywere no longer drinking alcohol. But, there are other external factors thatinfluence this behavior, which is supervisor’s monitoring that’s become moreintense. All of them still have intention in drinking alcohol again and think aboutthe problem solving steps that was explained during the training only as a backupplan. |