Budaya Organisasi berisi seperangkat nilai-nilai yang berfungsi untuk membentuk dan mengarahkan sikap serta perilaku para anggotanya dalam mencapai tujuan. Budaya organisasi terutama harus tercermin pada visi yang hendak dicapai. Selanjutnya, merupakan tugas para pemimpin (manajer puncak) untuk mensosialisasikan visi kepada para anggotanya. Jika tidak maka akan dapat menyebabkan menurunnya produktivitas kerja dan komitmen serta meningkatnya jumlah turnover (pergantian peketja).Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membuat rancangan pelatihan kepemimpinan transformasional bagi para manajer puncak PT Y. Hal ini dilakukan sehubungan dengan meningkatnya jumlah turnover (pergantian peketja) di PT Y yang dilansir merupakan akibat dari kurang tersosialisasikannya budaya organisasi dengan baik sehingga menyebabkan para atasan dan bawahan mempunyai persepsi yang berbeda dalam memandang tujuan (visi).Teori yang dirujuk dalam pembuatan rancangan pelatihan ini adalah teori mengenai budaya organisasi yang menjelaskan mengenai fungsi dan proses sosialisasi budaya organisasi; teori kepemimpinan yang menjelaskan cara yang dilakukan oleh pemimpin untuk memotivasi bawahan mencapai tujuan (visi); serta teori mengenai rancangan penyusunan pelatihan yang digunakan sebagai panduan untuk membuat rancangan pelatihan.Analisa pemecahan dari permasalahan yang dihadapi oleh PT Y menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah turnover (pergantian pekerja) diperkirakan merupakan akibat dari model kepemimpinan transaksional yang selama ini dijalankan oleh pemimpin (manajer puncak) PT Y menimbulkan ketidakjelasan serta kurang dapat memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan (visi). Sehubungan dengan hal tersebut maka diperkenalkan model kepemimpinan transformasional yang merupakan pengembangan dari model kepemimpinan transaksional. Pengenalan model kepemimpinan transformasional ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan karyawan untuk memotivasi karyawan mencapai tujuan (visi) dan mempersiapkan karyawan untuk mengantisipasi perubahan-peruabhan yang mungkin terjadi. Selanjutnya, pelatihan dianggap sebagai cara yang paling tepat karena merupakan cara yang paling banyak dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pemimpin.Adapun usulan pemecahan masalah, berisi tahapan-tahapan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan antara lain: menentukan kebutuhan dan peserta pelatihan, menetapkan tujuan umum pelatihan, menentukan tujuan khusus, mendisain kegiatan pelatihan (termasuk metode dan format pelatihan), mengurutkan kegiatan pelatihan, memulai perencanaan yang lebih mendetail (termasuk alokasi waktu, tata letak ruangan, alat bantu dan materi-materi yang akan diberikan dalam kegiatan pelatihan), merevisi detail desain pelatihan serta mengevaluasi seluruh kegiatan pelatihan. |