ABSTRAK Marah merupakan emosi yang paling sering terlibat di dalam suatu konflik(Johnson, 1997). Dengan demikian, kemarahan seringkali dianggap negatif karenaberhubungan dengan agresi dan kekerasan, yang dianggap negatif pula olehmasyarakat (Strongman, 2003). Namun, jika ekspresi kemarahan dapatdikendalikan, justru dapat memperkuat hubungan pihak-pihak yang terlibat (Izarddalam Strongman, 2003).Untuk mengendalikan kemarahan, dibutuhkan suatu keterampilan sosial.Keterampilan sosial ini bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir atau muncultiba-tiba ketika dibutuhkan, namun bisa dipelajari (Johnson, 1997, ’’AngerManagement”, 2005). Ekspresi kemarahan, sebagai salah satu bentukketerampilan sosial, juga dapat dipelajari, misalnya dengan cara modeling.Seseorang dengan tingkat inteligensi borderline memiliki kesulitan untukmelakukan abstraksi, tidak mampu memodifikasi suatu konsep, dan kesulitanuntuk mempertimbangkan suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda (Masi,Marcheschi, &Pfanner, 1998), sehingga mereka seringkali mengalami kesulitandalam membangun hubungan sosial. Dengan demikian, anak borderline perludiberi semacam program pelatihan khusus untuk mengajarinya keterampilansosial yang tepat. Dalam program intervensi ini, keterampilan sosial yangdilatihkan akan dikhususkan pada pengendalian kemarahan, agar ekspresinyatepat dan tidak menjadi agresi, terutama bagi orang di sekelilingnya.Menurut Hershom (2003), ada empat langkah dalam menanganikemarahan remaja, yaitu Decide, Recognize, Activate, dmHalt. Pada intinya,pada program intervensi ini, peneliti berusaha mengubah pemikiran yang salahdari subjek mengenai kemarahan dan ekspresinya, memberikan informasitambahan, serta mengajarkan relaksasi.Hasilnya cukup positif. Subjek mengalami perubahan. Berdasarkan hasilevaluasi dan penilaian dari orang terdekat (nenek), subjek sudah memilikiperbedaan pemikiran mengenai ekspresi kemarahan, dan dari perilakunya punsudah terlihat dapat lebih mengendalikan dirinya Subjek tidak lagi membantingatau merusak barang, ataupun menyakiti orang lain ketika sedang marah. |