Cerita fantastik dan bentuk-bentuk antaranya : telaah bandingan tiga cerita pendek perancis dengan tiga cerita pendek Indonesia
Apsanti Djokosuyatno;
Achadiati Ikram, 1930-, promotor; Boen S. Oermarjati, promotor
([Publisher not identified]
, 1990)
|
ABSTRAK Ada beberapa titik tolak yang menjadi dasar permasalahan kami. Dari awal telah ditekankan bahwa banyak hal yang belum digarap dengan baik dalam kesusastraan Indonesia modern. Teori-teori mengenai sastra Indonesia modern belu banyak ditulis, padahal sebagai alat kerja unsur tersebut merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Dalam kutipan artikel yang muncul baru-baru ini, Menjelang Teori dan Kritik Susastra Indonesia yang Relevan (Esten 1989), kekosongan tersebut dibahas kembali.Semua penulis dalam kumpulan esai tersebut sependapat bahwa kesusastraan Indonesia membutuhkan teori sastra Indonesia modern yang mandiri. Tetapi tidak semuanya sependapat untuk mulai dengan meminjam teori Barat. Banyak yang menolak dengan alasan bahwa setiap kesusastraan memilikipuitikannya masing-masing. Umar Junus, yang telah memperkenalkan beberapa pendekatan modern, seperti strukturalisme dan semiotik, adalah salah satu toko sastrayang menyetujui peminjaman teori Barat.Dalam pada itu kami melihat bahwa kesusastraan Perancis yang perkembangannya tidak pernah terputus selama ratusan tahun, menawarkan sejumlah teori yang kami butuhkan. Misalnya teori mengenai cerita fantastik dan teori-teori lain untuk membahas dan menafsirkannya denga n cara yang lebih objektif. Selain itu karya-karya fantastik yang disajikan dengan sangat indah patut pula diperkenalkan pada khalayak pembaca dan pengarang Indonesia untuk melihat kemungkinan cara pengolahannya yang kreatif, sungguh-sungguh dan rapi.Berdaarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian kami dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. membuktikan bahwa keenam cerita pendek yang disebutkan dalam korpus memiliki ciri-ciri cerita fantastik pada tatarn semantik dan struktural. 2. membuktikan bahwa keenam cerita pendek tersebut dapat diklarifikasikn ke dalam cerita fntastique-strange, fantastique pur atau fantastique perveilleux. di balik tujuan untuk mrngidentifikasi subjenis yang terkandung dalam keenam karya tersebut, ada pula tujuan untuk memperlihatkan variasi bentuk cerita fantastik. 3. Memperlihatkan bahwa keenam cerita pendek tetap menunjukkan titil-titik kesamaan ditinjau dari dimensi psikoanalisa. 4. Menjabarkan perbedaan-perbedaan antara keenam cerita yang berlatar belakang dua budaya yang amat berbeda tersebut, untuk melihat kekhasan cerita fantastik Indonesia, atau setidaknya, jalan yang menuju ke arah itu, dan masalah-masalah yang bersangkutan dengan tujuan itu. Perlu kiranya ditambahkan, bahwa fokus penelitian berada pada butir (1) dan (2). Butir (3) dan (4) hanya merupakan tambahan, emacam 'hasil sampingan' yang diduga akan diperoleh akibat penelitian yang dilakukan. 1-9 Korpus Penelitian Membicarakan tiga karya sastra Perancis yang amatterkenal dengan tiga karya Indonesia yang tidak terkenalmungkin dianggap tidak pada tempatnya oleh beberapa ahlisastra. Pada dasarnya karya sastra sebagai ungkapan budayadari dua negara yang berbeda tidak dapat dibandingkan.Mengenai hal itu dirasa oerlu untuk menegaskan bahwapenelitian ini sepenuhnya bersifat teknis dan sama sekalitidak bertujuan memberi penilaian estetik. Pilihan atas korpus didasarkan pada praduga bahwa karya-karya tersebut mengandung konvensi cerita fantastik sesuaidengan teori Todorov mengenai jenis tersebut. Dengan kataIain, karya-karya yang dipilih dianggap dapat menjadiilustrasi teori ahli sastra tersebut yang menekankan bentuk-bentuk yang berbeda dalam dunia oerita fantastik.Pertimbangan lain adalah segi tema. Pokok permasalahan mimpidan firasat kematian merupakan tema yang sangat universal danbanyak diolah di Indonesia. Selain itu, tema Venus akanmengingatkan pembaca Indonesia pada Durga. Karya-karya yang merupakan korpus disertasi ini adalah sebagai berikut: 1. Djolmane, karya Prosper Mérimée tersebut ditulismenjelang kematiannya. Cerita tersebut pertama muncul dalammajalah Moniteur Universel pada tanggal 9, 15, dan 11 Januari1873. Yang digunakan sebagai korpus dalam disertasi initerdapat dalam antologi berjudul Romans et Nouvelles yangditerbitkan oleh Gallimard pada tahun 1951 di Paris (Hérimée1951b.) 2. Kepanjanqannya, ditulis oleh Rijono Pratikto di tahun1954, diterbitkan dalam majalah Kisah, Tahun II No: 3, 1954,sebuah majalah sastra Indonesia (Pratikto 1954). 3. L'Intersigne, karya Villiers de L'lale-Adam,yang diselesaikan pada tahun 1868, dan diterbitkan untukpertama kali dalam Revue des Lettres et des Arts. Teks yangdigunakan sebagai korpus terdapat dalam Nouveaux CountesCruels, diterbitkan oleh Garniers-Fréres di Paris pada tahun1988. (Villiers de L'Isle-Adam 1968). 4. Halusinasi dan Mimpi, ditulis oleh Heru Suprapto,diterbitkan di majalah Gadis No: 26 TH VIII di Jakarta padatahun 1980 (Suprapto 1985). 5. La Vénu5 d'IiIe, karya Prosper Hérimée, pertama kaliditerbitkan dalan La revue des Deux Mbndes pada tanggal 15Mei 1837. Teks yang digunakan dalam disertasi ini terdapatdalam antologi Rbmans et Nouvelles yang diterbitkan olehGallimard pada tahun 1951 di Paris (Hérimée 1951c). 6. Danau Siluman, karya Aryanti, terbit dalam majalah Femina Tahun X No. 32, 1982 (Aryanti 1982). |
D1554-Apsanti Djokosujatno.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | D1554 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1990 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 217 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D1554 | 07-18-106456928 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20377543 |