Penyakit jantung koroner (PJK) memiliki prevalensi dan mortalitas yang tinggi. Selain itu, kerugian dari segi ekonomi yang ditimbulkannya pun tidak sedikit. Sayangnya perilaku berisiko terkait PJK pada kelompok pada remaja dan dewasa menunjukkan tren yang semakin meningkat. Sebagai landasan program intervensi perilaku berisiko tersebut, diadakan penelitian untuk mencari tahu gambaran dan hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja dan dewasa terkait PJK. Studi potong lintang ini dilakukan di Jakarta Utara tahun 2012 pada 51 orang remaja dan 51 orang dewasa. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan pengetahuan baik pada kelompok remaja dan dewasa, secara berturut-turut, hanya 25% dan 33%. Meskipun populasi dengan tingkat sikap baik pada kedua kelompok mencapai 73% dan 75%, kelompok remaja perlu mendapat perhatian khusus karena hanya 31% remaja yang memiliki perilaku baik. Tidak ditemukan keterkaitan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku, sehingga diperlukan strategi intervensi yang menargetkan langsung pada aspek perilaku. In Indonesia, coronary heart disease (CHD) has grown to be one of the most prominent health problem, considering its high prevalence and mortality rate. Furthermore, the disease has caused an enormous amount of financial loss. Unfortunately, trend shows that unhealthy behavior related to CHD is increasing. Therefore, we held a study about knowledge, attitude, and practice regarding CHD in Jakarta Utara in 2012, as the basis of intervention program to this risky behavior. It used cross-sectional design and involved 51 adolescences and 51 adults. The study shows that there were only 25% and 33% subjects in adolescent and adult group, respectively, who have good knowledge. Adolescent should be put on concern because only 31% subjects in adolescent group had good practice, although the attitude was good. There was no significant association between the knowledge, attitude, and practice in this study. Thus, an intervention directly targeting community practice should be developed. |