Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berguna dan direkomendasikan untuk pasangan yang telah mencapai jumlah anak yang diinginkan atau metode yang lebih efektif untuk mencegah kehamilan karena tingkat kegagalannya rendah. Akan tetapi, pasangan yang menggunakan MKJP masih rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemilihan MKJP pada akseptor KB yang tidak menginginkan anak lagi di Indonesia Tahun 2012. Metode penelitian ini adalah potong lintang dan data yang dianalisis adalah data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Responden penelitian ini adalah wanita umur 15-49 tahun yang tidak menginginkan anak lagi, berstatus kawin, dan menggunakan kontrasepsi. Data diolah secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan denganpemilihan MKJP adalah umur, pendidikan, sosial ekonomi, status pekerjaan, pengetahuan, keterpajanan informasi dari media, tempat pelayanan, biaya pelayanan, dan keterpajanan informasi dari petugas, dimana tempat pelayanan adalah faktor yang paling dominan berperan dalam pemilihan MKJP dengan nilai OR sebesar 4,5. Using long acting and permanents contraceptive methods (LAPMs) are useful and recommended for married couple who have reached their desired number of children or who want safe and effecetive protection againts pregnancy, since the failure rate low. However the prevalence of couple who use this method still low.This study aims to find determinants of LAPMs selection on family planning acceptors that don’t want more children in Indonesia at 2012. The method of this study was cross-sectional and use secondary data from Demographic Health Survey (DHS) Indonesia 2012. Respondents are women aged 15-49 years who did not want more children, marital status in union, and use of contraceptives. The data were processed using univariate, bivariate, and multivariate analysis by logistic regression.The results of multivariate analysis showed that factors associated with the selection of LAPMs are age, education, socio-economic, employment status, knowledge, information from media exposure, place of service, cost of service, and information from health officers exposure. Place of service is the most dominant factor in the selection of LAPMs with OR value 4.5. |