Kegemukan pada remaja adalah kelebihan berat bedan dengan batas ambang IMT/U > 1 standar deviasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kegemukan serta hubungannya dengan jenis kelamin, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, sindrom makan tengah malam, pengetahuan gizi, asupan zat gizi, konsumsi minuman manis, dan konsumsi makanan cepat saji pada remaja di SMA Labschool Kebayoran Jakarta Selatan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah siswa kelas X dan XI yang dipilih menggunakan metode sampel sistematik dengan total sampel 137 siswa. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner mandiri, wawancara food recall 2x24 jam, serta pengukuran antropometri untuk berat, tinggi badan, dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan BIA. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin serta asupan protein dengan kegemukan (p-value <0.05) dan jenis kelamin sebagai faktor dominan pada kegemukan. Obesity in adolescent is excess of body weight with BMI for age > 1 SD. This study aims to describe the incidence of obesity and its relationship with gender, body fat percentage, physical activity, night eating syndrome, nutrition knowledge, nutrient intake, consumption of sweetened beverages, and consumption of fast food at adolescent in Labschool Kebayoran High School Jakarta year 2014. This study used a cross-sectional design. Samples in this study were students of class X and XII which selected using systematic sampling method with a total sample of 137 students. Data were collected by self-administered questionnaire, food recall interview, and measurements of weight, height, and measurements of body fat percent using BIA. The result showed a significant correlation between gender and protein intake with obesity (p value < 0,05), and gender is the dominant factor of obesity. |