Produksi ruang "ngamen" pada ruang publik kota (studi kasus Gelora Bung Karno dan GKI Kayu Putih Jakarta) = Production of spaces for "ngamen" in urban public area with (case studies in the Gelora Bung Karno and GKI Kayu Putih Jakarta)
Simanjuntak, Aprian Waratorang.;
Triatno Judohardjoko, examiner; Mohammad Nanda Widyarta, examiner; Kemas Ridwan Kurniawan, supervisor
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014)
|
'Ngamen' merupakan aktivitas yang dinilai memberikan dampak positif dan negatif bagi ruang kota, khususnya Jakarta. Tidak adil apabila kita melarang setiap orang untuk ngamen hanya dengan melihat dampak negatifnya saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk menyediakan tempat bagi para pengamen melakukan aktivitas ngamen-nya, sehingga kita dapat mengembangkan potensi dari para pengamen itu sendiri. Dalam perancangan tempat untuk ngamen tentunya diperlukan berbagai macam pertimbangan, salah satunya adalah dengan mempelajari aktivitas ngamen itu sendiri yang memproduksi suatu ruang representasional dalam ruang publik. Hal ini terjadi pada pengamen Walisongo dan Putera Permata di Gelora Bung Karno dan juga terjadi pada pengamen tuna netra di GKI Kayu Putih Jakarta. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari karakteristik ruang publik yang dipilih oleh para pengamen untuk melakukan aktivitas ngamen-nya, serta untuk mempelajari proses produksi ruang ngamen berdasarkan gagasan ruang sosial Henri Lefebvre dalam bukunya yang berjudul The Production of Space serta bagaimana dampak yang timbul ketika suatu ruang representasional tercipta oleh aktivitas ngamen tersebut; 'Ngamen' is one of activities that gives both positive and negative impacts for public spaces, especially in Jakarta. Prohibitions against ngamen by local government are considered unfair because there are some positive sides that could be still developed from ngamen. Hence, it is needed to provide places for people do ngamen to decrease the negatives and increase the positives. It takes many considerations to design such a place, one of them is by learning the ngamen activities themselves which produce representational space in public space. It happens not only in Walisongo and Putera Permata music group in Gelora Bung Karno but also in the blind music group in GKI Kayu Putih Jakarta. This paper aims to learn production of space for ngamen according to social space theory by Henri Lefebvre and to examine how the representational space effects the surrounding. |
S55399-Aprian Waratorang Simanjuntak.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S55399 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 61 pages : illustration ; 28 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S55399 | 14-18-506027285 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20386603 |