Tinjauan hukum perikatan pada tindakan medis pelepasan ventilator pasien tidak sadar melalui hubungan antara dokter dan pasien = Analysis of obligation law toward medical ventilator discharging action for unconscious patient through the relation between doctor and patient
Astri Vianty;
Wahyu Andrianto, supervisor; Abdul Salam, supervisor; Brian Amy Prastyo, examiner; Aritonang, Parulian Paidi, examiner
([, ], 2014)
|
[ABSTRAKSkripsi ini membahas pengaturan tindakan medis pelepasan ventilator dalam segi hukum perikatan yakni unsur kecakapan dalam persetujuan tindakan medis yang dilakukan keluarga terdekat pasien yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) dan peraturan kesehatan terkait lainnya, pandangan etika profesi kedokteran dan pelaksanaan etika "Do No Harm" pada tindakan medis pelepasan ventilator, serta kewenangan keluarga terdekat pasien tidak sadar dalam persetujuan tindakan medis pelepasan ventilator. Metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah yuridis-normatif, dengan sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini bahwa (1) persetujuan tindakan medis pelepasan ventilator antara dokter dan keluarga terdekat harus memenuhi syarat sah perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata, (2) bahwa terdapat perluasan definisi kaidah moral "Do Not Harm" yang dikaitkan dengan standar operasional prosedur pada tindakan medis pelepasan ventilator, (3) bahwa masih terdapat ketidakjelasan definisi keluarga terdekat dalam Pasal 1 angka (2) Permenkes No. 280/MENKES/PER/III/2008 tetang persetujuan tindakan kedokteran yang berdampak kemungkinan terjadinya konflik kewenangan pengambilan keputusan. Sehingga, penulis merasa perlu adanya pengaturan batas waktu dalam pengambilan keputusan pada persetujuan tindakan medis terutama untuk pelepasan alat medis pasien yang dilakukan oleh keluarga terdekat agar tidak terjadinya perselisihan paham kewenangan dalam pengambilan keputusan persetujuan tindakan medis di kemudian hari. ABSTRACT, This thesis will discuss regulation on medical ventilator discharging action seen interms of obligation law such as elements of proficiency in medical action approvalfromthe nearest family of patient which arranged in civil code and the otherregulation related to health, view of medical ethic profession and implementationof “Do No Harm” principle in medical ventilator discharging action, and thenearest family unconscious patient‟s competence for approval medical ventilatordischarging action. This study used juridical-normative method which source bylibrarianresearch. The result of this study are, (1) approval for medical ventilatordischarging action between doctor and patient must be fulfill the condition ofobligation on article number 1320 by civil code, (2) there is an extensiondefinition from “do no harm” principle for medical ventilator discharging action,then, (3) the definition in the article number 1 numeral (2) of Indonesia‟s HealthMinistry Act No. 280/MENKES/PER/III/2008 about Approval Medical Actionnot clear which can make a conflict about the competence of understanding in themedical approval. So, the writer think that need for time limit for the medicalapproval by the nearest family‟s patient in order to relieve the conflict ofunderstanding in the future on medical action approval.] |
![]()
|
No. Panggil : | S56033 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [, ], 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 115 pages : 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S56033 | 14-18-826262432 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20386783 |