Perlindungan terhadap masyarakat hukum adat yang dipisahkan oleh batas negara: tinjauan atas praktik Amerika Serikat, Norwegia, dan Indonesia = The protection of indigenous peoples whose homelands are separated by international border study on practices in united states of America, Norway, and Indonesia
Putra Aditya;
Hikmahanto Juwana, supervisor; Hadi Rahmat Purnama, supervisor; Sidik Suraputra, examiner; Adijaya Yusuf, examiner; Arie Afriansyah, examiner
([, Universitas Indonesia], 2014)
|
[ABSTRAKMasyarakat hukum adat memiliki hubungan keterikatan yang kuat dengan wilayah tempat mereka tinggal. Banyak dari masyarakat hukum adat ini telah mendiami suatu wilayah secara turun-temurun sejak zaman pra-kolonisasi yang pada akhirnya wilayah yang mereka diami tersebut tidak jatuh ke dalam wilayah satu kedaulatan negara saja. Perbatasan negara, tidak hanya menjadi pembatas kedaulatan antar negara saja, tapi juga membelah masyarakat hukum adat yang wilayah tradisionalnya dilalui garis batas negara tersebut. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, budaya dan spiritual dan juga melanjutkan serta menjaga tradisi dan kebudayaan yang telah dijalankan secara turun temurun, masyarakat hukum adat yang dipisahkan oleh batas negara tidak dapat lepas dari kegiatan lintas batas tradisional. Untuk melihat perlindungan terhadap masyarakat hukum adat yang dipisahkan oleh batas negara, penelitian ini meninjau praktik dari Amerika Serikat, Norwegia dan Indonesia yang menunjukkan variasi perlindungan terhadap masyarakat hukum adat yang dipisahkan oleh batas negara berdasarkan posisi serta sikap masing-masing negara menanggapi permasalahan masyarakat hukum adat secara umum. ABSTRACT, Indigenous peoples maintain a strong relationship with their homelands, not justbased on social-economy needs, but more to cultural and spiritual connection. Longbefore colonialism came to the new world and divide the world into sovereign-stateterritory, indigenous peoples call it home, and some of their traditional homelands didnot fall within one sovereign-state territory. International border, not only become theboundaries between state soverignty, but also split indigenous peoples whosetraditional homelands crossed by those borders. In the effort to fulfill their social,economy, cultural and spiritual needs, those indigenous peoples can not be separatedfrom the traditional cross-border activities. To help us understand about theprotection of indigenous peoples whose homelands are separated by internationalborder, this research describe and analyse the practices in the United States, Norwayand Indonesia, which potrays the variety based on the country?s position and responseto the problems of indigenous peoples in general.] |
S55917-Putra Aditya.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S55917 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [, Universitas Indonesia], 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xx, 163 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S55917 | 14-18-409248510 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20386896 |