ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat motivasi tertentu dari manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi atas pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada program imbalan pasti antara metode corridor dan metode full recognition through OCI sesuai ketentuan IAS 19 (2004). Teori motivasi yang digunakan adalah asset pricing motivation, contracting motivation, dan influencing external parties motivation berdasarkan Fields et al. (2001). Pengujian dilakukan dengan model logit dan cross-section. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di 17 indeks primer Eropa dalam rentang waktu 2005-2012. Hasil pengujian membuktikan terdapat debt covenant motivation dan influencing external parties motivation dari manajemen untuk menggunakan metode akuntansi tertentu dalam mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa faktor risiko mempengaruhi keputusan manajemen untuk pindah dari metode corridor ke metode full recognition through OCI dimana perusahaan yang memiliki risiko ringgi cenderung menghindari metode full recognition through OCI untuk menghindari fluktuasi pada laporan keuangan. ABSTRACTThis research aims to test whether there is any motivation from management to choose their accounting policy in recognizing actuarial gain (loss) related to defined benefit plan between corridor method and full recognition through OCI method based on IAS 19 (2004). Motivation theories used in this research are asset pricing motivation, contracting motivation, and influencing external parties motivation based on Fields et al. (2001). The research is done by using logit model and cross-section. Sample is taken from listed companies in 17 Europe’s premier indices from 2005 to 2012. The result shows that there are debt covenant motivation and influencing external parties motivation from management to recognize actuarial gain or loss. This result also shows that risk is influencing management decision to switch from corridor method to full recognition through OCI method at which companies having high risk tend to avoid full recognition through OCI method to prevent fluctuation on financial statements. |