Pachter candu dalam novel lo fen koei karya Gouw Peng Liang : sebuah tinjauan sosiologi sastra = Opium pachter in the novel lo fen koei by gouw peng liang sociological literature review / Astri Setyarini
([Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, ], 2014)
|
[Pada abad ke-19, perdagangan candu marak terjadi di Nusantara. Konsumen candusendiri berasal dari berbagai golongan, mulai dari kaum/clan Tionghoa hingga kaumpribumi. Dalam mengatur perdagangan candu di masyarakat, Pemerintah KolonialBelanda yang berkuasa di Nusantara pada masa tersebut menerapkan sistem pacht.Sistem pacht memberikan keuntungan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya,terutama kaum Tionghoa. Dalam lelang pacht, kaum Tionghoa banyak yangmemenangkan lelang tersebut dan mendapatkan hak sebagai pachter/ penyewa tanahusaha dalam sistem pacht. Potret kehidupan kaum Tionghoa sebagai pachter telahdituangkan dalam berbagai literatur, salah satunya dalam novel karya Gouw PengLiang yang berjudul Lo Fen Koei. Novel yang ditulis pada tahun 1903 tersebutmenyoroti sisi lain kehidupan pachter bernama Lo Fen Koei yang menyalahgunakankekuasaannya demi memuaskan segala keinginannya. Selain menyajikan kisahtentang karakter Lo Fen Koei, novel ini juga menyajikan interaksi antara tokoh-tokohTionghoa dan tokoh-tokoh pribumi. Dengan penggambaran yang dibuat semiripmungkin dengan peristiwa di kehidupan nyata (baik penggambaran karakter pachterdalam tokoh Lo Fen Koei dan penggambaran interaksi sosial antara kaum Tionghoadan pribumi dalam novel ini), pembaca dapat memperoleh informasi mengenaigambaran sosial dan interaksi antar-golongan masyarakat yang terjadi di Nusantarapada masa tersebut., On nineteenth century, opium business became widely promised business inNusantara. Opium consumers came from any social class, from aristocrate to poor,from Chinese people to local people called pribumi. To managed opium trade inNusantara, Colonial Dutch Government that ruled Nusantara (on that time) appliedopium-pacht system. This system promised big profit for everyone who took a part onit, especially for Chinese people. On opium-pacht auction, Chinese people oftenbecame the winner and have a right to be an opium-pachter/ land renter on opiumpachtsystem. The life of Chinese opium-pachter has been illustrated on any worksand written, for example the novel Lo Fen Koei. This novel written by Tionghoa’sauthor named Gouw Peng Liang. Written on 1903, this novel potrayed the life of LoFen Koei, a fictitious Chinese opium-pachter that manipulated his power to getanything he wants. This novel not only tells about Lo Fen Koei’s character, but alsodescribed about the interaction of people from any social class in Nusantara,especially interaction between Chinese people and pribumi. With the resemblancesbetween Lo Fen Koei’s story and real events (such as the portrayal of opium-pachterthat illustrated on Lo Fen Koei’s character and interaction between the Chinese andthe pribumi), the readers could get a lot of information about social interaction andany events that happened in Nusantara on that time.] |
![]()
|
No. Panggil : | S56445 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, ], 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 92 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S56445 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20388003 |