Analisis keterlibatan negara dalam kerjasama regional : Studi kasus Indonesia dalam Asean- Cina Free Trade Agreement (ACFTA) periode 2002-2012 = Analysis of state s involvement in regional cooperation : Case study of Indonesia in Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) period of 2002-2012 / Santi Hapsari Paramitha
([Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2014)
|
[Keinginan untuk meningkatkan perekonomian kawasan menjadi dasar kuat baginegara-negara ASEAN untuk membuat kerjasama perdagangan regional denganpartner dagang yang potensial dalam perekonomian dunia. Digagasnya ACFTAdengan China merupakan institusionalisasi dari keinginan tersebut sebagai bentukregionalisme ekonomi, di mana kepentingan negara-negara yang terlibat didalamnya menjadi elemen yang penting dalam pembentukan ACFTA. Indonesia,sebagai negara ASEAN yang terlibat di dalamnya melihat bahwa keberadaanACFTA mendatangkan peluang dan keuntungan yang besar terlepas dari defisityang terjadi di Indonesia. Penelitian ini menganalisis mengapa Indonesiamempertahankan dan terlibat lebih jauh dalam ACFTA sejak tahun 2002 hingga2012 mengingat defisit yang dialami dan tingginya tekanan domestik untukmelakukan renegosiasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melaluikerjasama regional, negara dapat memperoleh manfaat yang signifikan baik secaraeksternal maupun internal. Walaupun mengalami defisit perdagangan, Indonesiadalam hal ini mendapatkan insentif dari keterlibatannya di ACFTA karenamemutuskan untuk tidak terlibat sama sekali justru akan mendatangkan kerugianyang berupa ketertinggalan pertumbuhan ekonomi dibandingkan negara-negaralain yang terlibat di dalamnya., The desire to grow the regional economy became the main reason for ASEANstates to create regional trade agreement with a potential trading partner in theworld economy. The establishment of ACFTA, between ASEAN and China wasan institutionalization of that desire as a step striving for economy regionalism, inwhich the interest of the states involved, being an important element in ACFTA.Indonesia as one of ASEAN states who took part in the agreement, seeing theexistence of ACFTA could provide the opportunity and potential gain, though thedeficit occured in Indonesia. This research is purposed to analyze why Indonesiadecided to stay and expand its involvement in ACFTA since 2002 to 2012 throughvarious agreement, remembering the deficit and the domestic pressure to do therenegotiation. The result of the research shows that through regional agreementwith potential partner, states could achieve the benefits, both externally andinternally. Despite the decifit, Indonesia still gained incentive from itsinvolvement in ACFTA, as Indonesia believed that being left in regional tradeagreement would only cause no gain and greater loss in economic growth than theother parties involved.] |
S55500-Santi Hapsari Paramitha.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S55500 |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, ], 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 131 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S55500 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20388062 |