Telah dilakukan penelitian terhadap aktivitas anak orangutan tanpa keberadaaan induk di Kebun Binatang Tamansari, Bandung. Penelitian bertujuan untuk mengamati aktivitas dan mengetahui proporsi waktu terhadap aktivitas dari tiga individu anak orangutan yang diasuh tanpa keberadaan induk di Kebun Binatang Tamansari, Bandung. Pengambilan data aktivitas dilakukan dengan menggunakan metode scan sampling dan ad libitum pada satu ekor anak orangutan betina (Kiki usia 6 tahun 3 bulan) dan dua ekor anak orangutan jantan (Atim, usia 7 tahun 3 bulan, dan Idul, 5 tahun 6 bulan) selama 35 hari. Pencatatan aktivitas terbagi menjadi aktivitas mandiri (makan, istirahat, bergerak, bermain sendiri, dan menelisik diri sendiri) dan interaksi sosial (menelisik individu lain, bermain dengan individu lain, interaksi dengan keeper, dan agresi). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anak orangutan memiliki aktivitas dari tinggi ke rendah yaitu makan (50,94 %), bermain dengan individu lain (16,30 %), istirahat (10,40 %), bermain sendiri (9,33 %), bergerak (7,35 %), menelisik diri sendiri (2,60 %), interaksi dengan keeper (2,11 %), agresi (0,55 %), dan menelisik individu lain (0,44 %). Aktivitas makan dan istirahat meningkat pada siang hari, sedangkan aktivitas bergerak, bermain sendiri, bermain dengan individu lain, dan interaksi dengan keeper mengalami penurunan pada siang hari. A study on activity pattern of orangutan juveniles without the presence of mothers had been done at Kebun Binatang Tamansari, Bandung, Indonesia. The aim of the studies were to observe the activity pattern and determine the proportion of time on the activity pattern of three orangutan juvenile taken care of without the existence of orangutan mother at Kebun Binatang Tamansari, Bandung. Methods of scan sampling and ad libitum were used to observe the activity of the female juvenile orangutan named Kiki (age 6 years and 3 months) and two male juvenile orangutan named Atim and Idul (aged 7 years and 3 months and 5 years 6 months) during 35 days. Recording the activity is divided into independent activity (feeding, resting, moving, solitary playing, and autogrooming) and social interaction (allogrooming, social playing, interaction with keeper, and aggression). The results show orangutan juveniles had the activities from high to low which are feeding (50.94 %), social playing (16.30 %), resting (10.40 %), solitary playing (9.33 %), moving (7.35 %), autogrooming (2.60 %), interaction with the keeper (2.11 %), aggression (0.55 %), and allogrooming (0.44 %). Feeding and resting increased in the afternoon, while moving, solitary playing, social playing, and interaction with the keeper decreased in the afternoon. |