ABSTRAK Pengelolaan sampah di Indonesia selama ini banyak bertumpu padapendekatan akhir, yaitu dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempatpembuangan akhir sampah (TPA). Pendekatan konvensional ini menimbulkansejumlah persoalan mulai dari pengangkutan sampai keterbatasan lahan sebagaitempat pembuangan akhir sampah. Pengelolaan sampah secara konvensionalterbukti beum mampu mengatasi masalah sampah di Jakarta yang sangatkompleks. Perlu ada paradigma pengelolaan baru yang berbasiskan padakomunitas. Hal ini karena sampah di Jakarta sebagian besar merupakansumbangan dari sampah rumah tangga.Oleh karena itu penyelesaianya pun harisdimulai dari hulu penghasil sampah itu sendiri. Pengelolaan sampah ini padakomunita harus berprinsip pada 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).Komunitas Delima merupakan sebuah kegiatan dimasyarakat yangberupaya mengelola sampah secara mandiri. Komunitas ini ada dan masih bisaberlangsung sampai dengan sekarang karena ada proses diskusi dan musyawarahsecara bersama sama dalam setiap perjalanan komunitas ini. Terdapat komunikasiyang dilakukan secara terus menerus oleh komunitas ini, baik didalam internaldan juga dengan kelompok lain (eksternal). Komunikasi berulang ulang secaraintens menuju kearah kemajuan dan memecahkan masalah secara bersama-samamenjadi kunci dalam keberlanjutan program ini.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Denganmenggunakan pendekatan studi kasus, fokus penelitian ini akan dapat dipahamisecara mendalam dan komprehensif. Pendekatan ini diharapkan bisa mengkajiproses, aktivitas, dan peristiwa komunitas dalam melakukan dialog yang setarasehingga program pengelolaan sampah dapat berlanjut. Tekhnik pengumpulandata menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan juga datasekunder. Untuk membuktikan apakah data valid atau tidak, penelitimenggunakan metode trianggulasi data, yaitu tekhnik pemeriksaan keabsahandata yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluanpengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah diperoleh ABSTRACT Nowadays, managing waste in Indonesia mostly based on the finalapproach, which is collecting, transporting and taken away to the final wastelocation (TPA). But this conventional approach bring more problem, such astransporting until the limitation of land as the final waste location. It proveif waste problem in Jakarta is deliberative complex. There must be a newparadigm of managing which basis on community, because most of waste inJakarta are household waste. So the solution is must on the onstream. In alsomust be based on 3 R (Reduce, Reuse and Recycle).Komunitas Delima is a community activity which managing wasteindependently. This community is still alive because of discussion anddeliberation. Communication in continuity is the key, internal and external.Intensity to the forward and solving problem together is the key of life ofthis program.This study using qualitative method. Using case study approach, thisresearch focus can be understanding correctly and deeply. This approach isexpected could determine the process, activity, and community event on thedialogue so the program could be extended. The data collection used deepinterview, observation and secondary data. To prove if this data valid or not,the research could use triangulation data method, which is data validatingchecking method who used item outside the data for the purpose ofchecking of comparing to the received data. |