ABSTRAK Kebijakan pemerintah dalam penerapan paket tariff INA-CBG’s untuk pasienJaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengakibatkan adanya perbedaan/ selisihantara tariff INA-CBG’s dengan tariff rumah sakit menjadi latar belakangpenelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajayang mempengaruhi selisih tarif rawat inap INA-CBG’s dengan tarif rumah sakitpasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) RSUD Leuwiliang periode Januari-April 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif analitikdengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak1.853 pasien yang dirawat di ruang perawatan dewasa, anak, bedah, dankebidanan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan pasien Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) mencapai 62,45% dari total kunjungan pasien rawat inap. Hasil penelitiandiperoleh jumlah tariff rawat inap INA-CBG’s sebesar Rp 6.176.721.650 dantariff rumah sakit sebesar Rp 2.650.973.448 sehingga terdapat selisih sebesar Rp3.629.344.980 atau sebesar 233%. Terdapat selisih tariff sebesar antara Rp1.902.169 sampai Rp 2.015.095 per pasien di luar dari biaya obat-obatan danbahan medis pakai habis, lebih besar tariff INA-CBG’s dibandingkan dengantariff rumah sakit. Terdapat perbedaan selisih tariff antar : kelas perawatan,jumlah diagnose, lama hari rawat, dan tingkat keparahan penyakit. Faktor yangmempengaruhi selisih tariff rawat inap INA-CBG’s dengan tariff rumah sakitpasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah kelas perawatan, jumlahdiagnose, dan tingkat keparahan penyakit ABSTRACT Government policy in the application of INA-CBG tariff package for the patient'sNational Health Insurance (NHI) results in disparities / differences between INACBG'stariff with tariff hospital into the background of this research. This studyaims to determine the factors that influence the difference in hospitalization ratesINA-CBG's rate hospital patients National Health Insurance (NHI) HospitalLeuwiliang the period January to April 2014. Kind of research is quantitativedescriptive analytical approach cross sectional. The study sample as many as1,853 patients were treated in adult treatment, pediatric, surgery, and obstetrics.Results showed that patients coverage of the National Health Insurance (NHI)reached 62.45% of the total inpatient visits. The result showed the number ofinpatient tariff INA-CBG's tariff of Rp 6,176,721,650 and Rp 2,650,973,448hospital so that there is a difference of Rp 3,629,344,980 or by 233%. There is adifference between the tariff of Rp 1,902,169 to Rp 2,015,095 per patient outsideof the cost of medicines and medical materials of its life, greater tariff INA-CBG'scompared to the tariff hospital. There are differences in the tariff differencebetween: class treatment, the number of diagnoses, long day care, and diseaseseverity. Factors affecting the difference in tariff inpatient INA-CBG's with tariffhospital patients of the National Health Insurance (NHI) are a class of treatment,number of diagnosis, and disease severity. |