[ABSTRACT Despite WHO breastfeeding recommendation, breastfeeding rate in Indonesia is stilllow, because many women fail to maintain their intention during breastfeedingperiod. The decision whether to breastfed or not like any other nutrition behaviormay have developed over a lifetime and are embedded in many aspect of life, butmany factors that may affect mother?s decision whether to stop or continuebreastfeed in nursing period. Critical time point contact of breastfeeding consideredas a time when mother facing difficulties and influences that may affectbreastfeeding continuation. Qualitative approach was used to explore factorsaffecting breastfeeding intention and continuation. Follow up approach was used toassess actual experience and problem within each time points of contacts. Theinformants in this study were pregnant mother who lived and/or worked in WestJakarta Area and in at least 36 weeks of pregnancy. There were two grandmothers,and 2 healthcare providers as informants for triangulation. Knowledge, belief andsupport were factors behind mothers? intention. Perceived obstacle, common beliefs,stigma regarding breastfeeding, support and influences from husband, mother,family member and relatives were factors influencing breastfeeding continuationwithin first month postpartum. ABSTRAK Walaupun telah direkomendasikan WHO sebagai makanan terbaik untuk bayi, angkatingkat menyusui di Indonesia masih rendah karena banyak para ibu gagalmempertahankan niat mereka untuk menyusui selama periode meyusui. Keputusanuntuk menyusui atau tidak, seperti perilaku gizi lain, mungkin berkembang selamaseumur hidup dan tertanam dalam berbagai aspek kehidupan. Tetapi pada akhirnyabanyak faktor yang mempengaruhi ibu untuk melanjutkan atau menghentikanmenyusui selama periode menyusui. Titik kontak kritis menyusui dianggap sebagaiwaktu-waktu kritis dimana ibu akan mengahadapi tantangan dan pengaruh darilingkungan yang mungkin akan mempengaruhi keberlanjutan menyusui. Studikualitatif digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensidan keberlanjutan menyusui. Pendekatan tindak lanjut selama satu bulan setelahmelahirkan digunakan untuk menganalisa pengalaman dan permasalahan sebenarnyapada setiap titik kontak menyusui. Informan dalam studi ini adalah ibu hamil yangtinggal dan/atau bekerja di wilayah Jakarta Barat, dan sedang dalam masa kehamilansetidaknya 36 minggu. Dua orang nenek, dan dua orang petugas kesehatan diinterview sebagai informan triangulasi. Pengetahuan, keyakinan, dan dukungankeluarga adalah faktor yang mempengaruhi intensi ibu untuk menyusui. Kendalayang ibu rasakan, kepercayaan, stigma mengenai menyusui, dukungan dan pengaruhdari suami, ibu dan anggota keluarga merupakan faktor yang mempengaruhikeberlajutan meyusui selama satu bulan setelah melahirkan., Walaupun telah direkomendasikan WHO sebagai makanan terbaik untuk bayi, angkatingkat menyusui di Indonesia masih rendah karena banyak para ibu gagalmempertahankan niat mereka untuk menyusui selama periode meyusui. Keputusanuntuk menyusui atau tidak, seperti perilaku gizi lain, mungkin berkembang selamaseumur hidup dan tertanam dalam berbagai aspek kehidupan. Tetapi pada akhirnyabanyak faktor yang mempengaruhi ibu untuk melanjutkan atau menghentikanmenyusui selama periode menyusui. Titik kontak kritis menyusui dianggap sebagaiwaktu-waktu kritis dimana ibu akan mengahadapi tantangan dan pengaruh darilingkungan yang mungkin akan mempengaruhi keberlanjutan menyusui. Studikualitatif digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensidan keberlanjutan menyusui. Pendekatan tindak lanjut selama satu bulan setelahmelahirkan digunakan untuk menganalisa pengalaman dan permasalahan sebenarnyapada setiap titik kontak menyusui. Informan dalam studi ini adalah ibu hamil yangtinggal dan/atau bekerja di wilayah Jakarta Barat, dan sedang dalam masa kehamilansetidaknya 36 minggu. Dua orang nenek, dan dua orang petugas kesehatan diinterview sebagai informan triangulasi. Pengetahuan, keyakinan, dan dukungankeluarga adalah faktor yang mempengaruhi intensi ibu untuk menyusui. Kendalayang ibu rasakan, kepercayaan, stigma mengenai menyusui, dukungan dan pengaruhdari suami, ibu dan anggota keluarga merupakan faktor yang mempengaruhikeberlajutan meyusui selama satu bulan setelah melahirkan.] |