Analisis biaya di instalasi gizi sistem out-sourcing dan swakelola di Rumah Sakit M.H Thamrin Salemba tahun 2013 = Cost analysis in hospital nutrition department using out sourcing and self management at M.H. Thamrin Hospital Salemba in 2013
Auryn Carissa Chrestella S.;
Mardiati Nadjib, supervisor; Vetty Yulianty Permanasari, examiner; Amila Megraini, examiner; Budi Hartono, examiner; Mira Roziati Dahlah, examiner
(Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014)
|
Rumah sakit M.H. Thamrin pada tahun 2010-2012 menggunakan dua jenis out-sourcing ( Pangan Sari dan ACS) untuk Penyelenggaraan Makanan Pasien. Akhir Tahun 2012 Rumah Sakit mengubah penyelenggaraan makan pasien dari cara kelola out-sourcing menjadi swakelola. Penelitian ini bertujuan untuk menilai cara kelola mana yang memiliki biaya satuan paling kecil.Hasil Penelitian menunjukkan cara kelola dengan biaya satuan makan terbesar adalah cara kelola out-sourcing ACS dengan biaya Rp. 51.593,-/porsi. Biaya satuan makan terbesar ke dua adalah cara kelola out-sourcing Pangan sari dengan biaya Rp. 35.563,-. Biaya satuan terkecil adalah cara kelola Swakelola dengan biaya Rp.28,064,-. Biaya terbesar pada out-sourcing ACS disebabkan sistem pembayaran untuk ACS menggunakan cara Lamsam (pukul rata), sedangkan jumlah pasien terbanyak adalah di kelas II dan III.Saran dari penelitian ini adalah perlunya perhitungan tarif makan sesuai kelas perawatan yang ada. Perlu juga dilakukan survei kepuasan pasien terhadap pelayanan instalasi gizi. M.H. Thamrin Hospital in 2010-2012 used two types of out-sourcing to provide food and nutrition for patient: Pangan Sari and ACS, and later changed from out-sourcing to self-management system. The purpose of this study is to determine the most efficient provision or the lowest unit cost between the two type of outsourcing (Pangan Sari and ACS) and self-management.The study revealed that the highest unit cost was out-sourcing ACS amounted to Rp.51.593,-/portion, the second was out-sourcing Pangan Sari amounted to Rp.35.563,-/portion, and the lowest was self-management system which was Rp.28,064,- /portion. This study showed that the high cost of ACS out-sourcing system because the payment system for ACS was using Lumpsum system, while the largest number of patient was in class II and class III. The study also found that the lowest cost was provision by self-management system.It is suggested to the hospital to calculate the unit cost according to class (VIP, I,II,III). It also suggested to undertake patient satisfaction survey. |
T41543-Auryn Carissa Chrestella.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T41543 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xix, 137 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T41543 | 15-17-246695585 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20389393 |