ABSTRAK Peningkatan perilaku seksual berisiko serta penurunan sikap positif remaja terhadap keperawananmenimbulkan asumsi bahwa meningkatnya perilaku seksual remaja dalam berpacaran terjadikarena sikap positif terhadap pentingnya menjaga keperawanan mengalami penurunan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap remaja terhadap keperawanan denganperilaku seksual dalam berpacaran di Indonesia dengan melibatkan variabel umur, jenis kelamin,tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, umur pertama kali pacaran, pengetahuan tentang risikokehamilan dan pengaruh teman sebaya sebagai variabel perancu. Penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia(SDKI) tahun 2012. Populasinya adalah seluruh remaja di Indonesia baik remaja pria maupunwanita di Indonesia yang berumur 15-24 tahun, belum menikah serta pernah atau sedangberpacaran pada saat survey SDKI-KRR tahun 2012 dilakukan dengan sampel sebanyak 13.013responden terdiri dari 7.329 responden pria dan 5.684 responden wanita. Hasil penelitianmenunjukan adanya hubungan yang signifikan antara sikap remaja terhadap keperawanan denganperilaku seksual dalam berpacaran dengan nilai OR 3,6 (CI 2,3 – 5,5) dan setelah dikontrol olehvariabel teman sebaya nilai OR menjadi 3,1 (CI 1,91 – 5,02). Tidak ada interaksi antara sikapremaja terhadap keperawanan dengan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuantentang risiko kehamilan, dan pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seksual remaja dalamberpacaran serta pengaruh teman sebaya merupakan confounder. Remaja harus memilikikomitmen untuk menjaga keperawanannya, selektif dalam pergaulan serta harus ditunjang olehperan orang tua dan para pembuat kebijakan terkait. ABSTRACT Report given in risky sexual behavior and decrease in positive attitudes toward adolescentvirginity, These events lead to the assumption that the increase in adolescent sexualbehavior in dating occur because of a positive attitude for importance of maintainingvirginity decreased. This study aims to determine the relationship between adolescentattitudes toward virginity with sexual behavior in dating in Indonesia by involving the agevariable, gender, level of education, region of residence, age of first dating, knowledgeabout the risk of pregnancy and peer influence as a confounding variable. This research isa quantitative study by analytic design using secondary data from Indonesia DemograpicHealth Survey (IDHS) in 2012. Entire adolescent population in Indonesia both male andfemale adolescents aged 15 – 24 years, not married or in a relationship and never at thetime of the IDHS in 2012 conducted with a sample of 13.013 respondents. Respondentsconsisted of 7.329 male and 5.684 female respondents. The results showed a significantrelationship between adolescent attitudes toward virginity with sexual behavior in datingwith OR value of 3,6 (CI 2,3-5,5) and after controlled by variable peers OR value to 3,1(CI 1,91-5,02). There is no interaction between adolescent attitudes toward virginity byage, sex, level of education, knowledge about the risk of pregnancy, and Peer influenceon adolescent sexual behavior in dating as well as the influence of peers is a confounder.The results of this study suggested that adolescents have commitment to keep hervirginity, selective in the association and it also be back by the role of parents and policymakers related. |