Desain bangunan penjara dan pelaksanaan penghukuman = Prison building design and punishment implementation
Praditya Mer Hananto;
Runturambi, Arthur Josias Simon, supervisor; Adi Sujatno, 1944-, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014)
|
Segala desain dalam bagunan arsitektur memilliki komposisi, kompilasi dan presentasi tertentu yang secara khusus mempengaruhi aktifitas penggunanya. Tiap desain memiliki dunianya sendiri dengan cakupan atau karakteristik yang disimbolkan dalam batas-batas hubungan sosial. Bangunan yang menarik perhatian peneliti adalah penjara, sebagai tempat melaksanakan penghukuman. Menurut Peter Severin, pada dasarnya ada 3 fungsi arsitektur penjara : mengekang kriminal untuk melindungi masyarakat, menghukum individu tersebut, dan memperbaiki perilaku agar mereka bisa kembali ke masyarakat. Tapi fungsi terakhir paling sulit dilakukan dan desain yang tepat terus dicari. Dengan mempelajari berbagai literatur tentang desain arsitektur penjara dan bagiamana hukuman dilaksanakan, peneliti menganalisa kelebihan maupun kekurangan dari desain penjara dalam melaksanakan penghukumannya. Penelitian ini memperoleh simpulan bahwa tiap desain penjara memiliki kemampuannya sendiri-sendiri, dimana dengan menutupi kelemahan desain penjara sebelumnya akan didapat desain penjara baru yang lebih tepat dalam melaksanakan penghukuman. Hal seperti layout penjara, bentuk sel, teknologi, hingga bahan material yang digunakan berperan penting dalam memperoleh desain yang lebih tepat dalam upaya mengintegrasi napi ke masyarakat. All of design in architecture building have some particular composition, compilation and presentation which is exclusively affecting the user inside. Each design have its own world of scope or characteristic which is symbolzed within definition of social relationship. The researcher interested in prison building, a place to implementing a punishment. According to Peter Severin, there is 3 function of prison architecture : confining criminals to protect society, punishing those individuals, and correcting their behavior make them return to society. But the last function is the hardest part and the right design continue to be sought. By studying various literature about prisons architecture design and how punishment implimented, the researcher analyzing pros and cons of each prison design in carrying out the punishment. This research is conducted that each prisons design have its own abilitys, wherein by covering weakness of previously prisons design will resulting in new prison design which is better for implementing punishment. Matter like prisons layout, cels shape, technology, up to materials used was important instrumental to achieving more appropriate design in the effort to reintegarting the convict to society. |
T42505-Praditya Mer Hananto.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T42505 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 181 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T42505 | 15-17-876098347 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20390122 |