:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Studi karakterisasi patahan utama endapan jurassic neogen area Teluk Bintuni = Major fault characterization study through jurassic neogen sediment Bintuni Bay area / Nuli Yudhandono

Nuli Yudhandono; Abdul Haris, supervisor; Suprayitno Munadi, examiner; Andang Bachtiar, examiner; Stephen Scott, examiner; Abdul Haris, supervisor; Andang Bachtiar, examiner; Stephen Scott, examiner (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

ABSTRAK
Beragamnya tipe dan pola patahan yang berkembang di cekungan Bintuni,
menimbulkan perlunya analisa yang lebih detil pada karakteristik dari patahanpatahan
tersebut. Salah satu karakteristik yang akan dipaparkan dalam makalah ini
adalah paparan mengenai apakah patahan-patahan utama ini bersifat meloloskan
atau menahan fluida, studi ini biasanya disebut juga studi Fault Seal Analysis
(FSA). Hal ini menjadi penting, dikarenakan tipe pemerangkapan yang ada dan
berkembang di cekungan ini adalah tipe pemerangkapan yang dibatasi oleh
patahan, sehingga diperlukan pengetahuan, apakah patahan-patahan ini (yang
membatasi system pemerangkapan) bersifat meloloskan atau menahan fluida
(hidrokarbon), yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi dari resiko
eksplorasi dan atau eksploitasi.
Sebagaimana umumnya pada studi yang lain, semakin banyak data yang tersedia,
akan menghasilkan kesimpulan yang semakin baik. Pada area studi yang penulis
lakukan, keterbatasan data menjadi salah satu hambatan yang ada. Umumnya
untuk melakukan studi FSA, ketersediaan jumlah sumur yang banyak akan
menghasilkan kesimpulan yang baik. Untuk mengatasi hal ini, penulis akan
mencoba menggunakan pendekatan yang lain, yang diharapkan akan dapat
mencapai tujuan dari studi ini, meskipun ketersediaan jumlah sumur yang minim.
Pendekatan yang penulis maksud adalah pendekatan dengan metoda geofisika,
yaitu dengan menggunakan metoda inversi Impedansi Akustik (Acoustic
Impedance Inversion) atau biasa disingkat AI. Dengan menggunakan metoda ini,
data seismik yang ada, akan mencerminkan dari nilai densitas bawah permukaan,
sehingga dengan mengintegralkannya dengan data yang lain (data log
permeabilitas, porositas, dll) akan didapat data seismik yang mencerminkan nilai
dari permeabilitas, porositas ataupun dari nilai kandungan serpih.
Hasil dari pemodelan AI cukup baik dengan menunjukkan adanya pemisahan
antara batuan pasir dengan batuan lempung. Volume ini kemudian digunakan
sebagai acuan untuk menghasilkan volume semu berupa volume batu lempung.
Volume ini dan pengkalibrasian terhadap data tekanan masing-masing sumur yang
dipisahkan oleh patahan, menghasilkan nilai ambang dari suatu patahan, yaitu
16% SGR atau 20%. Dengan hasil nilai ambang ini didaerah penelitian ada
terdapat satu patahan yang berpotensi memiliki fault seal failure.

ABSTRACT
The diversity of types and patterns of faults that developed in this basin, creating
the need for a more detailed analysis on the characteristics of the faults. One of
the characteristics that will be presented in this paper is an exposure of whether
these faults has the capability for passing or sealing fluid, studies are usually
referred to as studies Fault Seal Analysis (FSA). This becomes important, because
the type of trapping of the existing in this basin is a faulted anticline, hence
whether the faults are sealing or leaking is the main question, which in turn
expected to reduce the risk of exploration and or exploitation.
As is common in other studies, the more data available will produce a better
conclusion. In the study area proposed by the author, the limitations of the data
into one of the barriers that exist. Commonly to conduct the FSA study, the
availability of the number of wells will determined good conclusion. To overcome
this, the author will attempt to use another approach, which will hopefully be able
to achieve the objectives of this study, despite the availability of a minimal
number of wells. The approach the authors refer to is the approach with
geophysical methods, namely by using the method of acoustic impedance
inversion, or commonly abbreviated as AI. By using this method, the existing
seismic data, will reflect the value of the subsurface density, so that with
integrating with other data (e.g. data log permeability, porosity, etc.) will be
obtained seismic data that reflects the values of permeability, porosity, or of the
content of shale.
Results from AI modeling showed good confidence, based on the enability to
show the separation between sandstone and shale. This volume is then used as a
reference for generating pseudo-volume of shale volume. This volume and the
calibration with the pressure data of individual wells that separated by a fault,
resulting in a threshold value, of 16% or 20% SGR. With the results of the
threshold value of the research area there is one fault that could potentially have a
fault seal failure.

 File Digital: 1

Shelf
 T42020-Nuli Yudhandono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T42020
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; Computer (rdadontent)
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xv, 98 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T42020 15-23-64923722 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20390187