:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Peran struktur domain e-cadhrin 1 dalam mendesain peptida dan modulasi sawar darah otak = The role of e-cadherin 1 domain structure in designing peptide and modulating the blood brain barrier / Vivitri Dewi Prasasty

Vivitri Dewi Prasasty; Tambunan, Usman Sumo Friend, promotor ([Publisher not identified] , 2014)

 Abstrak

[ABSTRAK
E-cadherin adalah protein ekstraseluler transmembran dan calciumdependent
pada adhesi sel-sel. E-cadherin memiliki fungsi penting dalam
pembentukan penghubung protein adheren pada jembatan interselular seperti
mukosa usus dan sawar darah otak (blood brain barrier, BBB). Peptida yang
berasal dari sekuens lestari EC1 memiliki aktivitas yang berpotensi untuk
memodulasi jembatan adheren di sawar darah otak. Peptida telah menunjukkan
kemampuan mereka untuk menghantarkan molekul obat di sawar darah otak dan
mengatasi penghalang biologis seperti: enzim metabolisme, tight junction dan
efflux pump yang mencegah transportasi obat dari sirkulasi sistemik ke otak.
Dalam modulasi sawar darah otak, peptida menghambat interaksi cadherincadherin.
Peptida selektif diperlukan untuk meningkatkan modulasi E-cadherin.
Struktur EC1 domain digunakan dalam merancang peptida selektif untuk
memodulasi E-cadherin. Dalam struktur tingkat atom, spektroskopi NMR cair
adalah instrument yang sangat reliabel dalam mengelusidasi struktur, konformasi
dan dinamika. Dalam studi ini, kami telah berhasil menerapkan teknik NMR tiga
dimensi untuk menentukan residu EC1 yang berlabel isotop 1H, 13C, dan 15N.
Sebanyak 90% asam amino dalam EC1 telah berhasil ditentukan. Hasil penentuan
asam amino EC1 tersebut kemudian digunakan sebagai sidik jari untuk
menemukan pergeseran resonansi kimia yang mungkin terjadi sebagai tanda
adanya interaksi ikatan antara asam amino EC1 dengan molekul peptida. Metode
titrasi peptida HAV6 (Ac-SHAVSS-NH2) dan ADTC5 (Ac-CDTPPVC-NH2)
telah digunakan untuk mengetahui situs ikatan asam amino EC1 spesifik dengan
peptida. Hasilnya menunjukkan bahwa residu Ile-4 dan Asp-103 pada domain
EC1 menunjukkan perubahan yang paling besar dibandingkan dengan residu
lainnya. Berdasarkan nilai CSP (Chemical Shift Perturbation), residu ini
diinvestigasi lebih lanjut untuk melihat interaksinya dengan peptida. . Kami
menggunakan struktur domain E-cadherin 1 dari database PDB struktur kristal
difraksi sinar X sebagai model protein. Struktur peptida didesain menggunakan
program pemodelan struktur 2D dan 3D. Komputasi docking digunakan untuk
mencari konformasi dengan probabilitas tertinggi dalam berikatan dengan residu
protein. Dengan mentransformasi nilai CSP ke dalam studi docking, residu Ile-4
dan Asp-103 menunjukkan adanya perbedaan dalam konformasi dan ikatan kimia
yang terlibat serta afinitas terbaik dengan peptida HAV6 dan ADTC5. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai model untuk mendesain peptida
kecil dengan kemampuan affinitas lebih tinggi dengan EC1 untuk meningkatkan
penghantaran obat melalui jalur mukosa usus dan sawar darah otak.

ABSTRACT
E-cadherin is an extracellular protein transmembrane and calciumdependent
of cell-cell adhesion. E-cadherin has an important function in formation
of adherens junction in the intercellular junction of biological barriers such as the
intestinal mucosa and the blood brain barrier (BBB). Peptides derived from the
conserved region of EC1 have highly potential activity to modulate the adherens
junctions in BBB. Peptides have shown their ability to deliver the drug molecules
across the BBB and overcome drug delivery issues in BBB such as metabolism
enzymes, tight junction and efflux pump that prevent drug transport from the
systemic circulation into the brain. In modulating the BBB, peptides inhibit
cadherin-cadherin interactions. The selective peptides are necessary required to
improve E-cadherin modulation. Elucidation of EC1 domain structure would
provide information in designing the peptides selectively to modulate E-cadherin.
In atomic level structure, solution NMR spectroscopy is a valuable tool to
examine the changes in structure, conformation and dynamics. In this study, we
have successfully applied the three-dimensional NMR techniques to determine the
1H, 13C, and 15N backbone assignments of EC1 in the 13C-15N-labeled EC1
solution structure study. Approximately 90% of EC1 residues have been
successfully assigned. The EC1 backbone assignment then was used as a
fingerprint to find the resonance chemical shift of possible EC1-peptide binding
sites by titrating the peptide in solution. Titration using HAV6 (Ac-SHAVSSNH2)
peptide and ADTC5 (Ac-CDTPPVC-NH2) into 15N-labeled-EC1 solution
have been undertaken by two-dimensional NMR to resolve the binding site of the
EC1-peptide complex by monitoring perturbations in the backbone amides. Our
study to investigate the detail mechanism and interaction sites has been done.
Residue Ile-4 and Asp-103 of EC1 domain showed the most changes over other
residues based on CSP value. These residues were further investigated its specific
interaction with the peptides. . We used human E-cadherin 1 domain X-ray
structure from PDB as a protein model in docking. Peptide structures were drawn
with the 2D and 3D structure builder program. Computational docking was used
to search the high probability conformers to bind the protein residue. By
transforming CSP value to docking study we could find that residue Ile-4 and
Asp-103 showed distinct conformations with favorable binding modes, chemical
bonds involved and the best affinities with HAV6 and ADTC5 peptides.
Furthermore, the result will be used as model to design small peptides that have
higher binding capability to the EC1 for improving drug delivery through the
intestinal mucosa and the blood brain barrier.;;E-cadherin adalah protein ekstraseluler transmembran dan calciumdependent
pada adhesi sel-sel. E-cadherin memiliki fungsi penting dalam
pembentukan penghubung protein adheren pada jembatan interselular seperti
mukosa usus dan sawar darah otak (blood brain barrier, BBB). Peptida yang
berasal dari sekuens lestari EC1 memiliki aktivitas yang berpotensi untuk
memodulasi jembatan adheren di sawar darah otak. Peptida telah menunjukkan
kemampuan mereka untuk menghantarkan molekul obat di sawar darah otak dan
mengatasi penghalang biologis seperti: enzim metabolisme, tight junction dan
efflux pump yang mencegah transportasi obat dari sirkulasi sistemik ke otak.
Dalam modulasi sawar darah otak, peptida menghambat interaksi cadherincadherin.
Peptida selektif diperlukan untuk meningkatkan modulasi E-cadherin.
Struktur EC1 domain digunakan dalam merancang peptida selektif untuk
memodulasi E-cadherin. Dalam struktur tingkat atom, spektroskopi NMR cair
adalah instrument yang sangat reliabel dalam mengelusidasi struktur, konformasi
dan dinamika. Dalam studi ini, kami telah berhasil menerapkan teknik NMR tiga
dimensi untuk menentukan residu EC1 yang berlabel isotop 1H, 13C, dan 15N.
Sebanyak 90% asam amino dalam EC1 telah berhasil ditentukan. Hasil penentuan
asam amino EC1 tersebut kemudian digunakan sebagai sidik jari untuk
menemukan pergeseran resonansi kimia yang mungkin terjadi sebagai tanda
adanya interaksi ikatan antara asam amino EC1 dengan molekul peptida. Metode
titrasi peptida HAV6 (Ac-SHAVSS-NH2) dan ADTC5 (Ac-CDTPPVC-NH2)
telah digunakan untuk mengetahui situs ikatan asam amino EC1 spesifik dengan
peptida. Hasilnya menunjukkan bahwa residu Ile-4 dan Asp-103 pada domain
EC1 menunjukkan perubahan yang paling besar dibandingkan dengan residu
lainnya. Berdasarkan nilai CSP (Chemical Shift Perturbation), residu ini
diinvestigasi lebih lanjut untuk melihat interaksinya dengan peptida. . Kami
menggunakan struktur domain E-cadherin 1 dari database PDB struktur kristal
difraksi sinar X sebagai model protein. Struktur peptida didesain menggunakan
program pemodelan struktur 2D dan 3D. Komputasi docking digunakan untuk
mencari konformasi dengan probabilitas tertinggi dalam berikatan dengan residu
protein. Dengan mentransformasi nilai CSP ke dalam studi docking, residu Ile-4
dan Asp-103 menunjukkan adanya perbedaan dalam konformasi dan ikatan kimia
yang terlibat serta afinitas terbaik dengan peptida HAV6 dan ADTC5. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai model untuk mendesain peptida
kecil dengan kemampuan affinitas lebih tinggi dengan EC1 untuk meningkatkan
penghantaran obat melalui jalur mukosa usus dan sawar darah otak., E-cadherin adalah protein ekstraseluler transmembran dan calciumdependent
pada adhesi sel-sel. E-cadherin memiliki fungsi penting dalam
pembentukan penghubung protein adheren pada jembatan interselular seperti
mukosa usus dan sawar darah otak (blood brain barrier, BBB). Peptida yang
berasal dari sekuens lestari EC1 memiliki aktivitas yang berpotensi untuk
memodulasi jembatan adheren di sawar darah otak. Peptida telah menunjukkan
kemampuan mereka untuk menghantarkan molekul obat di sawar darah otak dan
mengatasi penghalang biologis seperti: enzim metabolisme, tight junction dan
efflux pump yang mencegah transportasi obat dari sirkulasi sistemik ke otak.
Dalam modulasi sawar darah otak, peptida menghambat interaksi cadherincadherin.
Peptida selektif diperlukan untuk meningkatkan modulasi E-cadherin.
Struktur EC1 domain digunakan dalam merancang peptida selektif untuk
memodulasi E-cadherin. Dalam struktur tingkat atom, spektroskopi NMR cair
adalah instrument yang sangat reliabel dalam mengelusidasi struktur, konformasi
dan dinamika. Dalam studi ini, kami telah berhasil menerapkan teknik NMR tiga
dimensi untuk menentukan residu EC1 yang berlabel isotop 1H, 13C, dan 15N.
Sebanyak 90% asam amino dalam EC1 telah berhasil ditentukan. Hasil penentuan
asam amino EC1 tersebut kemudian digunakan sebagai sidik jari untuk
menemukan pergeseran resonansi kimia yang mungkin terjadi sebagai tanda
adanya interaksi ikatan antara asam amino EC1 dengan molekul peptida. Metode
titrasi peptida HAV6 (Ac-SHAVSS-NH2) dan ADTC5 (Ac-CDTPPVC-NH2)
telah digunakan untuk mengetahui situs ikatan asam amino EC1 spesifik dengan
peptida. Hasilnya menunjukkan bahwa residu Ile-4 dan Asp-103 pada domain
EC1 menunjukkan perubahan yang paling besar dibandingkan dengan residu
lainnya. Berdasarkan nilai CSP (Chemical Shift Perturbation), residu ini
diinvestigasi lebih lanjut untuk melihat interaksinya dengan peptida. . Kami
menggunakan struktur domain E-cadherin 1 dari database PDB struktur kristal
difraksi sinar X sebagai model protein. Struktur peptida didesain menggunakan
program pemodelan struktur 2D dan 3D. Komputasi docking digunakan untuk
mencari konformasi dengan probabilitas tertinggi dalam berikatan dengan residu
protein. Dengan mentransformasi nilai CSP ke dalam studi docking, residu Ile-4
dan Asp-103 menunjukkan adanya perbedaan dalam konformasi dan ikatan kimia
yang terlibat serta afinitas terbaik dengan peptida HAV6 dan ADTC5. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai model untuk mendesain peptida
kecil dengan kemampuan affinitas lebih tinggi dengan EC1 untuk meningkatkan
penghantaran obat melalui jalur mukosa usus dan sawar darah otak.]

 File Digital: 1

Shelf
 D1955-Vivitri Dewi Prasasty.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D1955
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2014
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxii, 103 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D1955 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20390534