[Sampai Saat ini tatalaksana operatif merupakan pilihan dalam penatalaksanaanpada fistula para-anal. Penelitiian ini bertujuan mengetahui mengenai angkarekurensi, inkontinensia alvi, waktu penyembuhan, dan keluhan pasien setelahtatalaksana operatif. Metode penelitian adalah cross-sectional. Pada hasilrekurensi komplek fistula para-anal 4%, tidak ada yang mengalami inkontinensiaalvi dengan waktu rata-rata penyembuhan 13,11 minggu. Rekurensi fistula paraanalsederhana 2,6% dan inkontinensi alvi 2,6%. Dengan waktu rata-ratapenyembuhan 5,66 minggu. Tidak ditemukan rekurensi maupun inkontinensia alvipada Abses anorektal yang ditatalaksana dengan waktu rata-rata penyembuhan 2.5minggu. Rekurensi abses yang disertai oleh fistula para-anal 50 %, tidak ada yangmengalami inkontinensia alvi dengan waktu rata-rata penyembuhan 6.6 minggu.Keluhan pasien setelah operasi adalah lamannya waktu penyembuhan, rasa nyeridan tidak nyaman terutama pada tatalaksanan dengan operasi teknik seton.Kesimpulan yang didapat adalah angka rekurensi dan inkontinensia yang samaapabila dibandingkan dengan kepustakaan, Until now the threatment of choise for Para-anal fistula still surgery. This study aims toidentified the recurrence, incontinentia alvi, time to heal and patient complaining aftersurgery. The method of this study is cross-sectional. Patient with complex para-analfistula had recurrence of 4%, no incontinentia alvi, time to heal 13,11 weeks. Patient withsimple para-anal fistula had recurrence of 2,6%, incontinentia alvi 2,6%, time to heal5,66 weeks. Patient with abses anorektal had no recurrence and incontinentia alvi, timeto heal 2,5 weeks. The patient with abses with para-anal fistula had recurrence of 50 %,no incontinentia alvi, time to heal 6,6 weeks. The patient complaining mostly about longtime to heal and paint after surgery. This study had same result that found in theliterature.] |