Konstantinopel merupakan kota terbesar dan benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari tiga sisi sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmara dan Selat Tanduk Emas (Golden Horn Straits) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. tembok konstantinopel mempunyai prestasi selama 1.123 tahun menahan 23 serangan yang dialamatkan kepadanya. hanya sekali saja tembok bagian lautnya pernah ditembus oleh pasukan salib pada tahun 1204. kondisi Konstantiopel yang istimewa ini digambarkan oleh Napoleon dengan kata-kata "kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibukota negaranya!", maka tidaklah heran jika kemudia kota ini menjadi incaran yang paling diinginkan oleh bangsa-bangsa lain tidak terkecuali kaum muslimin pada saat itu. Telah banyakpercobaan dilakukan untuk menaklukan kota tersebut, namun semua percobaan itu tidak pernah membawa hasil. Hingga 8 abad setelahnya, seorang pemimpin yang dikenal dengan Sultan Muhammad al Fatih berhasil menaklukan kota tersebut. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 29 Mei 1453. Constantinople is the largest city and the strongest fortress in the world at the time, surrounded by sea from three sides at once, namely the Bosphorus, the Sea of Marmara and the Golden Horn straits is guarded by a very large chains, so it is impossible for enemy ships to enter. Walls of Constantinople has achievement for 1,123 years of withstand 23 attacks addressed to it. Only one happened, part of the sea wall was attacked by the Crusaders in 1204. This Constantinopel special condition is described by Napoleon with words "if the world is a state, then Constantinople is the most viable to become the capital of it!". It is no wonder that the city became the most desired target by other nations, include the Muslims at the time. There have been many experiments were carried out to conquer the city, but all the attempts were never brought results. Up to 8 centuries later, a leader known as Sultan Muhammad al Fatih succeeded to conquer the city. The incident occurred on May 29, 1453. |