Saat ini Indonesia berada diperingkat ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia sebanyak 61,4 juta setelah China dan India, 64,7 persen berasal dari kalangan pria. Selain itu Indonesia memiliki prevalensi perokok aktif tertinggi sebanyak 36, 1% orang dewasa, dan 67% pria remaja (the global youth tobacco survey 2011). Ditambah lagi dengan belum diratifikasinya kerangka kerja pengendalian tembakau atau lebih dikenal Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Maka remaja masih dapat dengan mudahnya mendapatkan rokok karena belum adanya pengendalian yang legal dari pemerintah. Selain itu pada riset pendahuluan yang telah dilakukan sejumlah 24,3% responden mengaku merokok karena mengikuti pergaulan yang ada disekitarnya. Oleh karen itu, program kampanye Yayasan Jantung Indonesia melalui Keren Tanpa Rokok "Asik bareng" diciptakan dengan tujuan untuk memberikan tindakan pencegahan kepada remaja supaya tidak melakukan kegiatan merokok. Kampanye ini akan diadakan mulai dari bulan Januari 2015 hingga Juni 2015. Budget yang dikeluarkan untuk menjalankan strategi tersebut berjumlah Rp. 155.117.160,- Currently, Indonesia is ranked third in the number of active smokers in the world as much as 61.4 million after China and India, 64.7 percent came from among men. In addition, Indonesia has the highest prevalence of active smokers were 36, 1% of adults, and 67% of male adolescents (the global youth tobacco survey 2011). Coupled with yet ratified framework for tobacco control or better known as Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). So teens can still easily get cigarettes because of the absence of legal control of the government. In addition to the preliminary research that has been done a number of 24.3% of respondents admitted to smoking by following the association that is around. Therefore, the campaign Yayaasan Jantung Indonesia through Keren Tanpa Rokok "Asik Bareng" was created with the aim to provide preventive measures to teens that do not perform activities permitted. The campaign will be held from January 2015 to June 2015. Budget issued to execute the strategy amounted to Rp. 155.117.160, - |