Analisis kesiapan penerapan knowledge management di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi = Analysis of knowledge management readiness at Directorate General Of Higher Education
(Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014)
|
[Pengetahuan dan pengalaman merupakan sumber daya yang paling penting dalamsuatu organisasi. Knowledge Management (KM) merupakan upaya untukmeningkatkan kemampuan organisasi dalam mengelola aset intelektualnya yaitupengetahuan dan pengalaman. Minimnya pemahaman dan kurang fokusnyaorganisasi mengenai KM dapat mengakibatkan kegagalan dalam penerapan KM.Risiko kegagalan penerapan KM dapat dikurangi jika organisasi tersebut siapuntuk menerapkan KM.Penelitian ini menganalisis kesiapan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi(Ditjen Dikti) dalam menerapkan KM. Model analisis kesiapan penerapan KMpada penelitian ini dikembangkan berdasarkan faktor-faktor KM enablers, dansikap reseptif atau penerimaan anggota organisasi terhadap penerapan KM.Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari survei dengan kuesionersebanyak 143 sampel responden pegawai Ditjen Dikti. Berdasarkan pengukurankesiapan menunjukkan seluruh faktor berada pada level 4 atau receptive, hanyafaktor decentralization yang belum siap karena berada pada level 2 ataupreliminery. Pada pengujian hipotesis, faktor yang mempengaruhi keinginanpegawai Dikti untuk terlibat dalam proses KM adalah collaboration, IT use,harapan manfaat dan harapan kemudahan dari penerapan KM., Knowledge and experiences are the most critical resources in an organization.Knowledge Mangement (KM) is an effort to improve the organization's capabilityto manage it's intelectual assets like knowledge and experience. The lack oforganizational understanding and focus on KM can lead to failure in the KMimplementation. The risk of failure the implementation of KM can be reduced ifthe organization is ready to implementing KM.This study aims to analyzes the readiness of Directorate General of HigherEducation (DGHE) in implementing KM. The analysis model in this study wasdeveloped based on the factors of KM enablers, and receptive attitude oracceptance of a member organization of the implementation of KM. This studyused data which be obtained from the questionnaire survey. The data collected are143 respondent sample from DGHE staff.. The measuring of KM readiness showreadiness of all the factors at the level of 4 or receptive, but only decentralizationfactor that was not yet ready at the level 2. On the hypothesis testing, the factorsthat influence the intention of DGHE staff to be involved in KM processes arecollaboration, IT use, expectations benefits and expectations of the ease ofimplementation of KM.] |
![]()
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiii, 91 hlm : ill + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20392882 |