[Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktuyang cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakanSI/TI. Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalammenjalankan bisnisnya (IT Enabler). Dengan memanfaatkan SI/TI, diharapkandapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data pentingserta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TItersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidangSistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial disetiap industri untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu tantangan daripenyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan adalahbagaimana cara suatu perusahaan dapat menerjemahkan manfaat bisnis dariinvestasi SI/TI. Tiap-tiap manfaat bisnis tersebut memiliki risiko yang berbedabedadan organisasi dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.Penelitian ini bertujuan untuk mencari pemetaan manfaat finansial dariimplementasi ERP Oracle Finance di PASI pada Departemen Finance Accountingserta melakukan kuantifikasi dari manfaat-manfaat yang sudah dipetakan danmencari indikator risiko pada tiap-tiap manfaat yang dikuantifikasi. Metode yangdigunakan adalah Tabel Generik, System Dynamics dan menggunakan analisauntuk mencari risiko potensial untuk mendapatkan indikator risikonya.Hasil penelitian menunjukkan manfaat yang didapatkan dari implementasi OracleFinance adalah 3 manfaat dari subkategori Tabel Generik yang dikuantifikasi.Tiga manfaat tersebut adalah mempercepat proses pembuatan laporan keuangan,meningkatkan kualitas laporan, dan restrukturisasi pembagian fungsi kerja. Totalnilai manfaat dari 3 manfaat tersebut adalah sebesar Rp. 81.031.968.763; dimanamanfaat meningkatkan kualitas laporan memberikan nilai yang paling siginifikan.Analisa potensi risiko menghasilkan indikator risiko seperti persentase tidakadanya aktivitas kerja, kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidakseharusnya, pergantian karyawan, proses transfer knowledge yang belumdilakukan, ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi, penentuanKPI untuk setiap karyawan yang berhubungan langsung dengan operasionalsistem, hari penutupan transaksi, downtime jaringan, kemampuan kapasitasjaringan dan kemampuan kerja server., The rapid development from information system and information technologymake organization compete each other by using information system andinformation technology. Information system and technology already becomes thecore of that organization for running their business. By using IS/IT, can help thetasks, process and data processing and service for the development of thecompany. However, the use of IS/IT also requires a substantial investment value.Investments in the field of Information Systems and Information Technology (IS /IT) is a crucial issue in every industry to achieve competitive advantage. One ofthe challenges of aligning business strategy with the corporate strategy companiesis how a company can translate the benefits of the investment IS/IT. Eachbusiness benefits that have different risks and organizations can minimize therisks that may occur.This study aimed to explore the financial benefits of Oracle Finance ERPimplementation in PASI in Accounting and Finance Department and also quantifyof the benefits that have been mapped and look for indicators of risk in each of thequantified benefits. The method used is Table Generic, System Dynamics andusing analysis to look for potential risk to get key risk indicators. The results showthe benefits obtained from the implementation of Oracle Finance are threesubcategories IS/IT Generic Table which are quantified. Three of these benefitsare to accelerate the financial reporting process, improve the quality of the reportand the restructuring of the division of labor function. The total values of thebenefits are Rp. 81.031.968.763; where the benefits of improving the quality ofreports provide the most significant value. Analysis of the potential risk ofgenerating risk indicators such as the percentage of absence of work activities,lack of staffing in positions that are not supposed to, employee turnover, theprocess of knowledge transfer that has not been done, the inability of employeesin the use of technology, the determination of KPI for each employee that isdirectly related to the operational system, the closing of the transaction, networkdowntime, the ability of network capacity and the ability to work server.] |